Manfaat Memanfaatkan Waktu Tunggu di IGD untuk Skrining Kanker Serviks

Penelitian di IGD oleh University of Rochester menemukan bahwa waktu tunggu bisa dijadikan kesempatan untuk meningkatkan skrining kanker serviks pada wanita. Enam puluh delapan persen wanita yang menerima pengingat SMS menjalani prosedur skrining dibandingkan dengan 20% dari kelompok kontrol. Ini adalah langkah positif untuk mendeteksi kanker lebih awal dan menurunkan angka kematian.

Studi dari University of Rochester Medical Center menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan di ruang gawat darurat (IGD) dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran dan pelaksanaan skrining kanker serviks pada wanita yang tertinggal. Penelitian melibatkan wanita usia 21-65 tahun yang menunggu hasil tes di IGD, yang diminta untuk menjawab pertanyaan tentang skrining kanker serviks di tablet portabel dan mendaftar dalam studi klinis.

Setelah menjawab, wanita-wanita ini dirujuk ke layanan skrining lokal. Beberapa menerima pesan pengingat motivasi melalui SMS, yang meningkatkan jumlah wanita yang melakukan tindak lanjut skrining. Hasilnya menunjukkan dua kali lipat lebih banyak wanita yang melakukan skrining dalam 150 hari, dibandingkan dengan norma historis.

David Adler, MD, MPH, sebagai peneliti senior, menekankan pendekatan efisien dan biaya rendah dalam meningkatkan skrining kanker. “IGD merupakan tempat yang efektif untuk mendekati orang dan mendorong mereka untuk melakukan skrining dan mencegah kanker,” jelasnya. Penelitian ini diterbitkan dalam Academic Emergency Medicine dan berupaya mengatasi masalah wanita yang memenuhi syarat tetapi tidak melakukan skrining, yang disebut “Last Mile Problem” oleh National Cancer Institute.

Skrining kanker serviks sangat penting karena dapat menyelamatkan nyawa; tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker serviks yang terdeteksi dini adalah 91%, tetapi hanya 19% saat terlambat terdiagnosis. Tes pap atau tes HPV dapat mendeteksi perubahan pra-kanker pada serviks.

Tujuan utama studi ini adalah tidak mengganggu layanan darurat yang ada. Tim inovatif di UR, yang dikenal sebagai Emergency Department Research Associates, menjalankan studi ini selama lebih dari 25 tahun tanpa mengganggu pelayanan kesehatan. Penelitian dilakukan di Strong Memorial Hospital dan Noyes Memorial Hospital yang melayani daerah pedesaan.

Wanita dibagi menjadi dua kelompok: satu menerima rekomendasi standar, sedangkan yang lain mendapatkan pengingat melalui SMS. Selama lima bulan berikutnya, 20% wanita dalam kelompok pertama dan 23% pada kelompok SMS pergi untuk skrining, yang jauh di atas rata-rata historis.

“Setiap orang yang melakukan skrining adalah kemenangan,” kata Adler. Tim sedang merencanakan penelitian lebih besar dan juga proyek kecil yang berfokus pada tes HPV untuk meningkatkan skrining kanker serviks.

Studi ini menunjukkan potensi penggunaan waktu tunggu di IGD untuk meningkatkan kesadaran dan pelaksanaan skrining kanker serviks. Dengan pendekatan ini, jumlah wanita yang menjalani skrining meningkat, memberikan kesempatan lebih besar untuk deteksi dini kanker serviks. Dukungan melalui pengingat pesan teks juga terbukti efektif, dan penelitian ini dapat menjadi model untuk pengembangan skrining kanker di IGD lainnya di masa mendatang.

Sumber Asli: www.urmc.rochester.edu

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *