Hubungan Antara CLDN18 dan MUC1 dalam Kanker Gastrointestinal

Artikel ini membahas hubungan antara biomarker CLDN18 dan MUC1 dalam kanker gastrointestinal, tantangan pengobatan, dan potensi terapi terarah baru. FDA telah mengesahkan zolbetuximab untuk CLDN18.2, tetapi belum ada terapi yang menargetkan kedua biomarker bersamaan. Pemahaman dan kesiapan dalam pengujian menjadi penting untuk pengembangan terapi yang efektif.

Aditya Shreenivas, MD, MS, membahas hubungan antara biomarker Claudin 18 (CLDN18) dan MUC1 serta tantangan terapi yang sedang berlangsung untuk kanker gastrointestinal. Melalui profil ekspresi gen, terdapat bukti bahwa gen CLDN18 dan MUC1 berasosiasi di kanker gastrointestinal.

Pada Simposium Kanker Gastrointestinal 2025, Shreenivas dan tim mempresentasikan tentang penggunaan profil ekspresi gen untuk mengevaluasi asosiasi antara CLDN18 dan MUC1. Dia mencatat kemungkinan untuk memanfaatkan hubungan kedua biomarker tersebut agar dapat ditargetkan bersamaan dalam terapi.

FDA pada Oktober 2024 mengesahkan zolbetuximab-clzb (Vyloy), antibodi sitolitik yang ditujukan untuk CLDN18.2, untuk pengobatan kanker adenokarsinoma lambung HER2-negatif. Namun, hingga saat ini, belum ada terapi yang dapat menargetkan kedua biomarker tersebut secara bersamaan, yang menunjukkan perlunya riset lebih lanjut.

Shreenivas menjelaskan tujuan dari penelitian ini dan tantangan dalam pengujian dan terapi CLDN18. Riset dilakukan dengan kerja sama Datar Cancer Genetics menggunakan sampel beragam dari 1000 pasien di Asia Selatan dan Eropa. Analisis menunjukkan korelasi kuat antara MUC1 dan CLDN18, meskipun tidak ditemukan hubungan signifikan awal dengan PD-L1, TMB, atau HER2.

Shreenivas juga menyoroti pentingnya memahami heterogenitas tumor yang mengekspresikan CLDN18. Hal ini akan membantu dalam merancang strategi terapeutik yang lebih efektif di masa depan. Dia menekankan pentingnya analisis yang lebih dalam terhadap ekspresi biomarker ini di lokasi metastatik dibandingkan dengan tumor primer.

Masalah lain yang dihadapi adalah kesiapan institusi dalam melakukan tes pendamping setelah persetujuan zolbetuximab. Banyak yang tidak siap menyediakan pengujian yang diperlukan untuk terapi ini, sehingga dapat menghambat penawaran terapeutik yang tepat waktu kepada pasien. Selain itu, terjadinya heterogenitas tumor juga mempengaruhi kelayakan patiain mendapatkan terapi yang sesuai.

Shreenivas menggarisbawahi perlunya membangun konsensus dan standard operasional prosedur di berbagai institusi untuk mengurangi waktu tunggu pengujian dan untuk mengatur urutan terapi yang lebih baik ke depannya. Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang terapi dan kemungkinan pendekatan tanpa kemoterapi untuk pasien dengan tumor yang positif ganda atau triple.

Hubungan antara biomarker CLDN18 dan MUC1 menawarkan potensi baru dalam pengembangan terapi terarah untuk kanker gastrointestinal. Persetujuan FDA terhadap zolbetuximab menandai kemajuan, namun belum ada terapi yang bisa menargetkan kedua biomarker tersebut secara bersamaan. Pentingnya pemahaman tentang heterogenitas tumor dan kesiapan institusi untuk pengujian yang tepat menjadi kunci untuk memajukan strategi terapeutik yang efektif.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *