Alkohol dikaitkan sebagai penyebab kanker payudara dan merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Banyak orang tidak menyadari hubungan ini, sementara konsumsi alkohol di kalangan wanita meningkat. Penelitian menunjukkan setiap tambahan minuman beralkohol meningkatkan risiko kanker payudara. Mitos tentang alkohol perlu dibongkar untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan.
Kaitan antara alkohol dan risiko kanker payudara perlu dipahami, terutama karena banyak orang yang tidak menyadari bahwa alkohol adalah karsinogen. Sebuah studi menyatakan lebih dari setengah orang dewasa tidak mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dan kanker, yang menjadi perhatian di tengah meningkatnya konsumsi alkohol di kalangan wanita. Kesehatan publik perlu memperingatkan tentang risiko ini, termasuk dorongan dari Dr. Vivek Murthy untuk label peringatan pada minuman beralkohol.
Laporan awal pada tahun 1987 menunjukkan bahwa bahkan minum dalam jumlah moderat terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara. Penelitian kini menunjukkan bahwa faktor biologis, riwayat keluarga, dan kondisi kesehatan mempengaruhi risiko ini. Sekitar 6% diagnosis kanker dan 4% kematian terkait dengan konsumsi alkohol, termasuk kanker payudara.
Jumlah alkohol yang dikonsumsi secara langsung mempengaruhi risiko kanker payudara. Wanita yang mengkonsumsi satu minuman sehari memiliki risiko 7-10% lebih tinggi, sementara yang mengkonsumsi 2 hingga 3 minuman sehari mengalami peningkatan risiko sekitar 20%. Bahkan wanita yang hanya mengkonsumsi satu minuman atau kurang per hari dapat memiliki risiko 5% lebih tinggi dibandingkan non-peminum.
Alkohol dapat mempengaruhi risiko kanker payudara dengan meningkatkan kadar estrogen, berkontribusi pada obesitas, dan merusak DNA. Selain itu, konsumsi alkohol dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti folat, yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker. Namun, respons tubuh terhadap alkohol bervariasi tergantung faktor biologis individu.
Meningkatnya angka konsumsi alkohol di kalangan wanita, terutama selama pandemi, menunjukkan perhatian serius. Wanita berusia 18-25 tahun mengalami peningkatan risiko yang lebih tinggi dan sering kali tidak menyadari hubungan tersebut. Beberapa mitos tentang alkohol dan kesehatan dapat mengaburkan pemahaman masyarakat tentang risiko kanker.
Dietary guidelines merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi alkohol atau melakukannya secara moderat (satu minuman per hari untuk wanita). Diskusikan dengan dokter untuk menilai risiko kanker payudara dan kesehatan secara keseluruhan. Pengetahuan yang tepat dapat membantu dalam penentuan konsumsi alkohol yang aman.
Alkohol adalah faktor risiko modifiable untuk kanker payudara, dengan peningkatan risiko terkait dengan jumlah yang dikonsumsi. Meskipun ada kesalahpahaman umum tentang efek baik alkohol, penting untuk memberikan informasi akurat agar individu dapat membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan mereka, terutama bagi wanita yang lebih berisiko. Diskusi dengan profesional medis sangat dianjurkan untuk penilaian risiko yang lebih baik.
Sumber Asli: www.bcrf.org