Penelitian mengungkap kemungkinan penyebab baru kanker lambung melalui analisis mutasi somatik. Kanker lambung adalah kanker umum dengan hampir satu juta kasus baru pada 2022. Beberapa individu menunjukkan trisomi, yang mengindikasikan paparan terhadap mutagen yang tidak diketahui. Ini penting untuk pengembangan pemahaman lebih lanjut tentang perkembangan kanker.
Kanker lambung adalah jenis kanker yang umum, dengan hampir satu juta kasus baru pada 2022. Penelitian terbaru mengungkapkan mutasi somatik dalam jaringan lambung yang dapat mengarah ke kanker, serta kemungkinan penyebab baru kanker lambung yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan oleh Wellcome Sanger Institute, Broad Institute MIT dan Harvard, serta Universitas Hong Kong, mengurutkan genom dari contoh lambung normal untuk mengidentifikasi mutasi yang ada.
Penelitian menemukan bahwa meskipun jaringan lambung terpapar asam lambung, lapisan lambung dilindungi dari efek beracun. Sekitar 10% sel di lambung telah mengalami mutasi gen penggerak kanker pada usia 60 tahun. Penemuan unik menunjukkan beberapa individu memiliki mutasi tiga salinan kromosom tertentu, yang mengindikasikan adanya mutagen yang tidak diketahui. Hasil penelitian ini memberikan peta mutasi dalam jaringan normal saluran pencernaan serta pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan kanker.
Faktor risiko kanker lambung termasuk obesitas, merokok, dan infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori, yang dapat memicu peradangan. Asam lambung berfungsi mempersiapkan makanan untuk pencernaan, sementara jaringan epitel lambung mengandung sel-sel yang bisa berkembang menjadi kanker. Melalui teknologi pengurutan DNA baru, ilmuwan dapat melacak mutasi dalam jaringan normal dan menghimpun informasi tentang perkembangan kanker dari tahap paling awal.
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis 238 sampel dari individu yang memiliki atau tidak memiliki kanker lambung. Mutasi ditemukan pada laju yang mirip dengan sel tubuh lainnya, menunjukkan adanya perlindungan di epitel lambung. Namun, pada individu dengan kanker lambung, ditemukan mutasi lebih tinggi di jaringan normal, menunjukkan adanya perkembangan kanker. Temuan tentang trisomi unik menunjukkan paparan terhadap mutagen eksternal hanya pada beberapa individu.
Penelitian ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana peradangan kronis meningkatkan risiko kanker lambung. Dr. Tim Coorens menekankan pentingnya memahami mutasi somatik untuk menjelaskan tahap awal perkembangan kanker. Sementara itu, Profesor Suet Yi Leung menunjukkan adanya trisomi yang belum pernah ditemukan sebelumnya di jaringan lain. Penelitian ini juga menyoroti kemajuan dalam memahami proses mutasi dan penyakit lain di luar kanker.
Artikel ini hanya untuk informasi dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda jika memiliki pertanyaan tentang kondisi medis.
Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami mutasi dalam lambung sebagai faktor risiko kanker. Ditemukan adanya kemungkinan penyebab baru kanker lambung yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Temuan ini dapat membantu dalam pengembangan metode deteksi lebih awal dan penanganan kanker lambung. Kesadaran terhadap faktor-faktor risiko seperti peradangan dan mutasi kromosom bisa menjadi langkah penting dalam pencegahan kanker.
Sumber Asli: www.hindustantimes.com