Kanker paru-paru menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di AS. Pedoman skrining terbaru meningkatkan akses, namun pasien tanpa asuransi dan di daerah pedesaan masih menghadapi hambatan. Tim dari Sylvester Comprehensive Cancer Center berupaya menutup celah ini melalui edukasi dan program outreach.
Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di Amerika Serikat, dan skrining awal sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Pedoman terbaru untuk skrining kanker paru-paru telah memperbaiki akses, namun masih ada celah dalam perawatan bagi pasien yang tidak diasuransikan, tanpa penyedia layanan kesehatan primer, dan yang tinggal di daerah pedesaan. Penelitian oleh Sylvester Comprehensive Cancer Center menunjukkan bahwa meskipun jumlah skrining meningkat setelah pembaruan pedoman, 47,08% pasien yang memenuhi syarat tetap belum mendapatkan skrining.
Skrining kanker paru-paru menggunakan tomografi komputer dosis rendah cukup baru dan telah direkomendasikan untuk dimulai pada usia 50 tahun dengan sejarah merokok yang lebih rendah dari sebelumnya. Namun, kendala seperti kurangnya penyedia layanan primer dan biaya perawatan menghambat akses, terutama bagi mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Meskipun ada opsi untuk pemeriksaan gratis, banyak yang tidak menyadari adanya manfaat ini.
Di daerah pedesaan, keterbatasan fasilitas skrining membuat perjalanan menjadi tantangan. Tim outreach di Sylvester berupaya membuat skrining lebih mudah diakses. Dengan menggunakan bus outreach “Game Changer” untuk mendidik masyarakat dan menjadwalkan pemeriksaan, mereka bertujuan untuk menutup celah ini. Kerja sama dengan organisasi lokal juga terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kepercayaan terhadap skrining kanker paru-paru.
Pengalaman pribadi dari beberapa peneliti menyoroti pentingnya skrining. Salah satu peneliti, Coral Olazagasti, menyebutkan bahwa skrining adalah proses berkelanjutan dan perlu dilakukan setahun sekali. Setiap individu diharapkan untuk tidak mengabaikan kesempatan skrining demi kesehatan mereka.
Pedoman terbaru telah membantu meningkatkan akses skrining kanker paru-paru, tetapi masih ada celah yang signifikan dalam perawatan. Banyak pasien, terutama yang tidak diasuransikan dan tinggal di daerah pedesaan, belum mendapatkan akses yang memadai. Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan akses, melalui pendidikan dan kerjasama komunitas, sangat penting untuk mengurangi angka kematian akibat kanker paru-paru.
Sumber Asli: news.med.miami.edu