Terapi Terarah untuk Kanker Payudara dengan Mutasi ESR1

Dr. Seth Wander menjelaskan terapi untuk kanker payudara dengan mutasi ESR1, termasuk elacestrant dan fulvestrant. Meskipun fulvestrant efektif, bervariasi berdasarkan mutasi. Uji coba terbaru menunjukkan potensi penggunaan imlunestrant dan berbagai agen baru lainnya.

Dr. Seth Wander, ahli onkologi medis di Massachusetts General Hospital, membahas terapi terarah yang disetujui dan yang akan datang untuk pasien dengan kanker payudara yang memiliki mutasi ESR1. Terapi saat ini meliputi elacestrant (Orserdu) dan fulvestrant, meskipun efektivitas fulvestrant bervariasi tergantung pada jenis mutasi ESR1. Beberapa mutasi, seperti Y537S, menunjukkan resistensi terhadap terapi ini.

Uji coba terbaru, termasuk EMEBER-3 (NCT04975308), meneliti imlunestrant, baik sebagai agen tunggal maupun dikombinasikan dengan abemaciclib (Verzenios), menunjukkan potensi dalam subpopulasi pasien dengan mutasi ESR1. Imlunestrant juga merupakan SERD, tetapi ada juga pengembangan modulatif reseptor estrogen selektif (SERM), PROTACs, dan antagonis reseptor estrogen kovalent (SERCA) yang sedang diteliti baik sebagai agen tunggal maupun kombinasi untuk populasi pasien ini.

Kanker payudara yang memiliki mutasi ESR1 memerlukan perhatian khusus terhadap terapi yang tepat. Elacestrant dan fulvestrant merupakan pilihan terapi yang ada, namun efektivitas fulvestrant bergantung pada jenis mutasi yang ada. Uji coba terbaru menunjukkan janji imlunestrant dan perkembangan agen anti-estrogen baru yang menjanjikan untuk masa depan pengobatan pasien ini.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *