Penyintas Kanker Anak Memiliki Risiko Tinggi untuk Melanoma: Studi ASCO

Studi menunjukkan bahwa penyintas kanker anak memiliki risiko lebih dari dua kali lipat untuk melanoma. Insiden melanoma tercatat 177 kasus dalam 25.716 penyintas. Faktor risiko termasuk dosis radiasi tinggi dan paparan bleomycin. Skrining tahunan dan edukasi pasien sangat penting untuk deteksi dini dan pengurangan kematian akibat melanoma.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology mengungkapkan bahwa penyintas kanker anak memiliki risiko lebih dari dua kali lipat untuk mengembangkan melanoma dibandingkan populasi umum. Meskipun telah diketahui bahwa penyintas kanker lebih rentan terhadap melanoma, faktor risiko spesifiknya belum teridentifikasi. Penelitian ini, dipimpin oleh Seth Rotz, bertujuan untuk menentukan insiden melanoma di kalangan penyintas kanker anak.

Studi ini mengevaluasi insiden melanoma, faktor risiko, dan hasilnya dalam kohort Childhood Cancer Survivor Study. Dengan menggunakan model Cox multivariable, rasio hazard (HR) dan interval kepercayaan (CI) 95% untuk faktor risiko melanoma dihitung. Insiden kumulatif melanoma diberikan selama periode 40 tahun dan diperbandingkan dengan populasi umum.

Total 177 melanoma tercatat, dengan 110 invasif dan 62 in situ. Insiden kumulatif untuk semua individu adalah 1,1%, sedangkan untuk yang menerima radiasi ≥40 Gy adalah 1,5%. SIR untuk melanoma invasif dibandingkan dengan populasi umum adalah 2.0. Melanoma kutaneus meningkat terkait dengan paparan bleomycin dan dosis radiasi yang tinggi.

Penting untuk mengeksplorasi kemungkina metode skrining yang efektif, seperti pemeriksaan kulit tahunan oleh dermatolog, untuk mendeteksi melanoma dini. Edukasi dan skrining pasien mendatang perlu mengedepankan faktor risiko signifikan, termasuk paparan radiasi tinggi dan agen alkilasi. Ini dapat membantu menurunkan angka kejadian melanoma dan angka kematian yang terkait.

Studi menunjukkan bahwa penyintas kanker anak memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan melanoma, dengan faktor risiko yang jelas teridentifikasi. Deteksi dini melalui skrining rutin dan pemahaman terhadap faktor risiko dapat mengurangi dampak kesehatan di kemudian hari. Edukasi pasien mengenai risiko melanoma penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan.

Sumber Asli: medicaldialogues.in

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *