Tes darah untuk mendeteksi kanker semakin berkembang, seperti Shield untuk kanker kolorektal. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, tes ini bisa membantu diagnosa lebih awal dan meningkatkan hasil pengobatan. Namun, tantangan seperti hasil positif palsu dan tingkat deteksi yang lebih rendah dibandingkan tes tradisional masih ada.
Tes darah sederhana yang dapat mendeteksi kanker lebih awal kini mulai memasuki pasar, yang berpotensi untuk diagnosa dan pengobatan kanker yang lebih cepat. Salah satu pasien, John Gormly, terdiagnosis kanker kolorektal setelah tes darah, dan kini terobosan ini bisa menjadi cara baru dalam deteksi kanker dengan memanfaatkan teknologi seperti tes Shield. Tes ini kini telah disetujui dan dapat diakses melalui Medicare.
Selain kanker kolorektal, para ilmuwan juga mengembangkan tes darah untuk kanker lain seperti payudara, pankreas, dan lambung, yang dapat membantu deteksi lebih awal. Namun, masih ada tantangan terkait dengan tingkat deteksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode skrining tradisional, dan potensi hasil positif palsu yang dapat menyebabkan kecemasan bagi pasien.
Dr. William Grady menyatakan bahwa banyak orang menghindari skrining tradisional karena berbagai alasan, termasuk rasa malu dan ketidaknyamanan. Tes darah menjadi pilihan menarik karena lebih praktis dan dapat dilakukan bersamaan dengan kunjungan kesehatan. Tes Shield, misalnya, mendeteksi fragmen DNA dari sel kanker dalam darah, dan telah menunjukkan tingkat akurasi yang menjanjikan, meski tidak menggantikan metode tes lainnya.
Tes darah sederhana seperti Shield menawarkan harapan baru dalam deteksi kanker yang lebih awal dan kurang invasif. Meski tantangan masih ada, penggunaan tes ini secara luas dapat mengurangi angka kematian akibat kanker. Adanya upaya penelitian dan pengembangan terus-menerus menjadi kunci untuk meningkatkan keakuratan dan efektivitas dalam diagnosis kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.livescience.com
