Penelitian di University of Houston mendapat dana $3,2 juta untuk mengatasi Rhabdomyosarcoma (RMS) pada anak. Penelitian ini dipimpin oleh Ashok Kumar untuk menemukan cara baru menghentikan pertumbuhan tumor dengan memfokuskan pada protein TAK1. RMS memiliki tingkat kelangsungan hidup rendah saat terjadi metastasis.
Penelitian tentang kanker anak menjadi fokus utama di University of Houston dengan bantuan dana sebesar $3,2 juta dari National Institutes of Health. Peneliti berusaha menemukan cara baru untuk mengobati Rhabdomyosarcoma (RMS), jenis kanker yang umum pada anak-anak dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah saat metastasis, yakni hanya 20%-30%.
Proyek ini dipimpin oleh Ashok Kumar, yang bertujuan mengidentifikasi mekanisme dan target molekuler yang dapat menghentikan perkembangan tumor pada pasien RMS. Penelitian akan memfokuskan pada faktor kunci yang mendorong pertumbuhan tumor serta mencegah sel kanker berkembang menjadi sel otot normal.
Sel-sel RMS, yang sering ditemukan di jaringan otot, terus tumbuh dan membelah tanpa kontrol. Di dalam sel RMS terdapat protein bernama TAK1 yang berperan penting dalam regulasi pertumbuhan sel. Penelitian awal menunjukkan TAK1 teraktivasi tinggi pada sel RMS dan sampel manusia, menunjukkan perannya yang signifikan dalam kanker ini.
Embryonal RMS lebih umum pada anak-anak lebih muda, sedangkan alveolar RMS lebih agresif dan mempengaruhi remaja, seringkali muncul di otot besar tubuh. Kumar menyatakan bahwa memblokir TAK1, baik melalui pendekatan genetik atau menggunakan obat, dapat menghentikan perilaku berbahaya sel kanker.
Penelitian di University of Houston berfokus pada menemukan terapi baru untuk Rhabdomyosarcoma, kanker pada anak yang dapat berakibat fatal. Peneliti mengeksplorasi peran protein TAK1 dalam pertumbuhan sel kanker, dengan harapan menghentikan perkembangan RMS dan mendorong sel-sel untuk berkembang normal, yang dapat mengarah pada pengobatan yang lebih efektif.
Sumber Asli: uh.edu