Kanker Sisa Setelah Radioterapi dan Implikasinya terhadap Perawatan

Sebuah editorial di Oncotarget mengungkap kekhawatiran tentang kanker sisa setelah radioterapi yang tidak terdeteksi oleh imaging. Penelitian menunjukkan bahwa sel kanker mikroskopis dapat tetap ada, menyebabkan risiko kekambuhan dan kelangsungan hidup yang lebih pendek. Editorial ini menyerukan peningkatan penggunaan biopsi dan strategi pengobatan yang lebih efektif.

Editorial baru di Oncotarget membahas kekhawatiran dalam perawatan kanker: radioterapi dapat meninggalkan sel kanker mikroskopis meski gambaran scan menunjukkan tumor sudah hilang. Dr. Muzamil Arshad dari University of Chicago Medical Center dan rekan-rekannya menyampaikan bahwa penyakit sisa ini lebih umum dari yang diperkirakan dan berhubungan dengan hasil jangka panjang yang buruk. Mereka menyerukan perlunya pemikiran ulang mengenai penilaian keberhasilan pengobatan serta tindak lanjut pasca-terapi.

Radioterapi, khususnya stereotactic ablative radiotherapy (SABR), digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, hati, prostat, dan organ lainnya. Meski SABR menunjukkan hasil baik di scan, penulis menyoroti bahwa mengandalkan imaging saja tidak memberikan gambaran lengkap. Biopsi yang dilakukan berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian sering kali masih menemukan sel kanker yang tidak terdeteksi oleh scan.

Kesenjangan antara hasil scan dan analisis jaringan punya konsekuensi serius. Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit sisa, meskipun kecil, lebih mungkin mengalami kekambuhan kanker dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih pendek. Ini berlaku untuk kanker rektum, serviks, prostat, dan hati. Dalam beberapa kasus, tidak menghancurkan tumor sepenuhnya dapat memungkinkan penyebaran ke organ jauh.

Penulis mencatat bahwa respons lengkap pada imaging tidak selalu berarti tumor telah sepenuhnya menghilang. Ketidakcocokan ini dapat menyesatkan klinisi dan pasien tentang keberhasilan pengobatan. Editorial ini mendorong penggunaan reguler biopsi dan strategi baru untuk meningkatkan efektivitas SABR.

Penulis juga mengeksplorasi pendekatan yang menjanjikan untuk memperbaiki hasil, termasuk peningkatan dosis radiasi dan kombinasi radioterapi dengan terapi lain, seperti inhibitor checkpoint imun. Meski beberapa uji coba menunjukkan kontrol tumor yang lebih baik, hasilnya belum konsisten dan penelitian lebih lanjut diperlukan.

Secara keseluruhan, editorial ini mengajak komunitas perawatan kanker untuk melihat lebih jauh daripada gambaran scan. Kanker sisa dapat tetap ada meskipun imaging terlihat bersih, dan pengenalan ancaman tersembunyi ini kunci untuk meningkatkan hasil jangka panjang. Tujuannya bukan hanya mengecilkan tumor di layar, tetapi untuk sepenuhnya menghilangkan penyakit ini.

Editorial ini mendorong para profesional medis untuk lebih waspada terhadap keberadaan kanker sisa pasca-radioterapi, meskipun hasil scan terlihat bersih. Pengenalan kanker yang tidak terdeteksi dapat membantu meningkatkan strategi pengobatan dan outcome jangka panjang pasien. Penekanan pada penelitian lebih lanjut dan penggunaan teknik biopsi adalah langkah penting demi keberhasilan perawatan kanker.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *