Pemindaian Dapat Menyesatkan dalam Menilai Keberhasilan Pengobatan Kanker

Analisis menyoroti bahwa hanya mengandalkan pencitraan untuk menilai keberhasilan terapi radiasi ablasi (SABR) dapat menyesatkan. Data menunjukkan banyak pasien memiliki kanker yang tersisa setelah pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan penilaian yang lebih komprehensif termasuk analisis patologis untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan.

Sebuah analisis terbaru mempertanyakan penggunaan pemindaian untuk menentukan keberhasilan terapi radiasi ablasi, seperti Stereotactic Ablative Radiotherapy (SABR), yang umum digunakan untuk kanker paru-paru non-sel kecil, adenokarsinoma prostat, dan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa ketergantungan pada pencitraan dapat membuat pasien berisiko mengalami kekambuhan.

Muzamil Arshad, MD, PhD, seorang profesor di University of Chicago Medicine, menyatakan bahwa meskipun SABR memiliki tingkat kontrol lokal yang baik, analisis patologis menunjukkan mungkin masih ada jaringan kanker yang tersisa. Data menunjukkan bahwa 40% pasien NSCLC, hingga 69% RCC, dan prosentase lainnya memiliki kanker tersisa di dalam tubuh setelah pengobatan.

Risiko dari penyakit yang tersisa, walaupun tidak terlihat dalam pemindaian setelah SABR, sangat signifikan dan dapat mempengaruhi hasil pasien. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan berdasarkan beberapa faktor, tidak hanya pada respons klinis lengkap (cCR) tetapi juga respons lengkap patologis (pCR).

Pengalaman dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center menunjukkan perbedaan hasil antara penggunaan pemindaian dan analisis histologis dalam menentukan kanker yang tersisa. Pasien dengan pCR menunjukkan rata-rata kelangsungan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya mencapai cCR.

Untuk meningkatkan potensi ablasi SABR, penulis menyarankan agar dosis radiasi ditingkatkan dan terapi sistemik imun dimodulasi. Pengukuran respon pengobatan harus mencakup cCR dan pCR untuk hasil yang lebih akurat.

Analisis ini menegaskan pentingnya tidak hanya bergantung pada pemindaian untuk menentukan keberhasilan pengobatan kanker. Rekomendasi untuk menggunakan evaluasi patologi dan strategi perbaikan dalam terapi radiasi dapat meningkatkan hasil pasien. Integrasi antara cCR dan pCR menjadi kunci dalam penanganan kanker yang lebih efektif.

Sumber Asli: healthimaging.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *