Studi baru memperlihatkan bahwa langkah-langkah pengendalian tembakau telah menghindari hampir 4 juta kematian akibat kanker paru-paru, menghasilkan lebih dari 76 juta tahun tambahan kehidupan. Kangka averted ini menyumbang lebih dari separuh pengurangan kematian kanker. Dr. Farhad Islami menyatakan perlunya komitmen lebih untuk melawan merokok. Rata-rata kanker paru-paru masih menjadi penyebab utama kematian di AS.
Langkah-langkah pengendalian tembakau telah mencegah hampir 4 juta kematian akibat kanker paru-paru dalam lima dekade terakhir, menurut sebuah studi dari American Cancer Society. Penurunan signifikan dalam merokok telah menghasilkan lebih dari 76 juta tahun tambahan kehidupan bagi masyarakat Amerika. “Angka kematian akibat kanker paru-paru yang terhindar menunjukkan efek luar biasa dari kemajuan dalam pengendalian merokok,” ungkap Dr. Farhad Islami, peneliti utama.
Studi ini menunjukkan bahwa hampir 3,8 juta kematian kanker paru-paru dihindari, yang merupakan sekitar separuh dari semua kematian kanker yang dicegah. Namun, meskipun ada kemajuan, kanker paru-paru masih menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di AS.
Para peneliti menganalisis data kesehatan federal antara 1970 hingga 2022. Mereka memperkirakan lebih dari 2,2 juta kematian akibat kanker paru-paru di pria dan 1,6 juta di wanita berhasil dihindari. Angka kematian yang terhindar ini menunjukkan lebih dari 51% penurunan kematian kanker secara keseluruhan.
Islami menekankan perlunya komitmen yang lebih kuat untuk mengurangi merokok dan mengatasi masalah kematian terkait merokok. Ia juga mengingatkan pentingnya program untuk kelompok berisiko tinggi, seperti individu dengan pendidikan rendah. Lisa Lacasse dari American Cancer Society menambahkan perlunya pendanaan dan akses tanpa hambatan untuk program penghentian merokok.
Studi ini menunjukkan dampak positif besar dari pengendalian tembakau dalam menyelamatkan nyawa. Dengan hampir 4 juta kematian kanker paru-paru yang terhindar, upaya ini menunjukkan efektivitas kampanye anti-merokok. Namun, tantangan tetap ada, dengan kanker paru-paru tetap menjadi penyebab utama kematian kanker dan kepentingan untuk menguatkan program pengendalian tembakau di berbagai level masyarakat.
Sumber Asli: www.healthday.com