Didapati bahwa kanker kolorektal meningkat di daerah dengan konsumsi susu rendah. Penelitian menunjukkan pentingnya susu dalam mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk kanker. Optimasi konsumsi susu dapat mencegah ribuan kematian akibat CRC. Proyeksi untuk 2050 menunjukkan penurunan beban CRC, terutama di kalangan wanita.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kasus kanker kolorektal (CRC) meningkat di daerah dengan konsumsi susu rendah. Susu, yang kaya akan kalsium dan vitamin D, berperan penting dalam kesehatan tulang dan imun. Diet rendah susu bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskular. Namun, konsumsi susu yang berlebihan juga dapat menyebabkan efek buruk seperti inflamasi.
Studi ini fokus pada orang dewasa di negara-negara berkembang, di mana beban CRC meningkat 12% lebih cepat dibanding rata-rata global. Penelitian mengambil data dari Global Burden of Disease (GBD) 2021 mengenai kematian dan tahun-tahun hidup yang hilang (DALYs) akibat diet rendah susu. Konsumsi susu optimal adalah 280-340 g/hari untuk pria dan 500-610 g/hari untuk wanita, di bawah angka ini dianggap sebagai konsumsi rendah.
Hasil menunjukkan bahwa substitusi susu dengan alternatif nabati terkait dengan peningkatan risiko CRC di daerah tertentu. Angka kematian (ASMR) dan DALYs untuk kanker kolorektal meningkat antara 1990 dan 2021. Sebagai contoh, kematian CRC global meningkat dari 81,405 menjadi 157,563 dalam periode tersebut, dengan DALYs dari 2.07 juta ke 3.7 juta.
Di tingkat regional, Amerika Latin Selatan mencatat ASMR CRC tertinggi, sementara Asia Tengah paling rendah. Tiongkok mencatat kematian CRC tertinggi. Proyeksi menunjukkan penurunan beban CRC hingga 2050, terutama di kalangan wanita, meskipun pria tetap lebih tinggi secara statistik.
Peningkatan konsumsi susu ke tingkat optimal di daerah rendah dapat mencegah 18,000 kematian CRC per tahun secara global. Hubungan antara beban kanker dan tingkat perkembangan negara tidak seragam, dengan pola budaya diet juga berperan dalam konsumsi susu. Temuan ini menekankan pentingnya kebijakan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan konteks lokal.
Studi ini menunjukkan bahwa beban kanker kolorektal akibat diet rendah susu telah sedikit menurun dalam tiga dekade terakhir, sementara hasil untuk kanker prostat menunjukkan ketidakpastian model. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana konsumsi susu terkait dengan risiko kanker dan menyoroti perlunya panduan kesehatan masyarakat yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan daerah.
Sumber Asli: www.news-medical.net