Studi di Asosiasi Urologi Eropa menunjukkan bahwa GAGomes dapat mendeteksi kekambuhan kanker ginjal sel renal jelas (M0ccRCC) setelah pembedahan dengan sensitivitas dan spesifisitas signifikan. Penelitian melibatkan 134 pasien, menemukan 15,7 persen mengalami kekambuhan dalam waktu 15 bulan.
Sebuah studi yang dipresentasikan di Kongres Asosiasi Urologi Eropa ke-40 menunjukkan bahwa profil glikosaminoglikan urin (GAGomes) memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi kekambuhan kanker ginjal sel renal jelas non-metastatik (M0ccRCC) setelah pembedahan. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Saeed Dabestani dan tim dari Universitas Lund, Swedia, dengan melibatkan pasien M0ccRCC yang memiliki Skor Leibovich ≥5 dalam studi kohort diagnostik multicenter.
Dari 393 pasien yang discreening, 134 memenuhi kriteria inklusi. Hasilnya menunjukkan bahwa 15,7 persen mengalami kekambuhan pada periode tindak lanjut median 15 bulan. GAGome score menunjukkan sensitivitas sebesar 90 persen dan spesifisitas 51 persen untuk kekambuhan radiologis, dengan nilainya pada kurva karakteristik penerimaan sebesar 0,73. Nilai prediktif positif adalah 26 persen, sedangkan nilai prediktif negatif mencapai 97 persen, dengan lead time median sebesar 4,2 bulan.
Ditemukan bahwa peningkatan skor GAGome sebanyak 10 poin berhubungan dengan rasio hazard sebesar 1,62 untuk kekambuhan. Penelitian ini juga mencatat adanya korelasi linier antara skor GAGome dan probabilitas kekambuhan radiologis. Di akhir kunjungan, ada kecocokan yang baik antara skor yang terukur dan probabilitas yang diobservasi.
“Uji urine yang dapat menunjukkan secara akurat apakah kanker telah kembali memungkinkan kita menilai tingkat risiko lebih baik dan mengurangi frekuensi pemeriksaan yang diperlukan,” kata Dabestani. “Berdasarkan hasil sejauh ini, kami bisa mengurangi setengah jumlah pemeriksaan yang perlu dilakukan pasien secara aman.”
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan GAGomes sebagai biomarker untuk mendeteksi kekambuhan kanker ginjal sel renal jelas non-metastatik setelah pembedahan sangat efektif. Dengan sensitivitas yang tinggi serta nilai prediktif negatif yang kuat, ini dapat membantu mengurangi jumlah pemindaian yang diperlukan pasien, meningkatkan efisiensi monitoring pasca operasi.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com