Studi menunjukkan bahwa statin mengurangi risiko kanker hati hingga 33% pada pasien dengan penyakit hati kronis. Statin lipofilik seperti atorvastatin dan simvastatin memberikan manfaat terbesar. Penggunaan statin dalam jangka panjang terlihat lebih efektif dalam mengurangi risiko komplikasi hati.
Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan statin, yang biasa digunakan untuk menurunkan kolesterol, dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker hati pada pasien dengan penyakit hati kronis. Penelitian ini menemukan bahwa statin mengurangi risiko hepatocellular carcinoma, jenis kanker hati utama, yang merupakan penyebab kematian kanker nomor delapan di Inggris.
Penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine melibatkan 16,501 peserta berusia di atas 40 tahun yang didiagnosis menderita penyakit hati kronis antara Juli 2000 dan Juni 2023. Partisipan yang menggunakan statin hanya dihitung jika mulai mengonsumsinya setidaknya 180 hari setelah diagnosis. Hasil menunjukkan insiden kumulatif kanker hati 8% pada non-pengguna dibandingkan 3,8% pada pengguna statin.
Statin lipofilik seperti atorvastatin dan simvastatin terbukti memberikan manfaat terbesar dalam pencegahan kanker hati, dengan pengurangan risiko 33% untuk kanker hati dan 22% untuk komplikasi hati parah. Studi ini menekankan bahwa pasien yang menggunakan statin dalam jangka waktu lebih lama mengalami angka kejadian kanker hati dan komplikasi lebih rendah dibandingkan yang tidak menggunakan statin.
Dokter Jossef Amirian menambahkan bahwa statin mungkin berperan dalam memperlambat perkembangan fibrosis hati, yang bisa membantu mengurangi risiko hepatocellular carcinoma. Studi ini memberikan harapan baru bagi pasien dengan risiko tinggi kanker hati dan menyoroti pentingnya penggunaan statin untuk melindungi kesehatan hati.
Penggunaan statin terbukti secara signifikan menurunkan risiko kanker hati, terutama pada pasien dengan penyakit hati kronis. Penelitian menunjukkan bahwa statin lipofilik memberikan manfaat terbesar, dan penggunaannya dalam jangka panjang dapat mengurangi risiko kanker dan komplikasi hati parah. Temuan ini menjadi harapan baru bagi mereka yang berisiko tinggi terhadap kanker hati.
Sumber Asli: www.gbnews.com