Studi oleh Thomas Jefferson University menemukan bahwa penggunaan MRI untuk kanker prostat meningkat dari 3,8% ke 32,6% antara 2012 dan 2019. Disparitas geografi tetap ada meski disparitas rasial menurun. Pasien di daerah pedesaan dan Tengah AS kurang cenderung menerima MRI dibandingkan mereka di daerah perkotaan dan Wilayah Barat.
Penggunaan MRI pra-diagnosis untuk kanker prostat meningkat dari 3,8% pada tahun 2012 menjadi 32,6% pada tahun 2019, meskipun terdapat disparitas geografi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Penelitian yang dilakukan oleh Thomas Jefferson University menunjukkan bahwa disparitas rasial mulai mengecil namun ketidakmerataan berdasarkan lokasi masih ada.
Studi ini mencakup 90.908 pasien yang didiagnosis dengan kanker prostat primer antara 2012 dan 2019, menggunakan data dari program Surveillance, Epidemiology, and End Results yang terhubung dengan Medicare. MRI didefinisikan melalui klaim Medicare selama tujuh bulan sebelum diagnosis kanker prostat.
Peningkatan penggunaan MRI teramati di semua kelompok usia, termasuk pasien di atas 75 tahun, dan juga di antara pasien non-Hispanic Black dan non-Hispanic White. Namun, disparitas antara kelompok rasial masih ada meski sudah mengalami penurunan dalam periode yang sama.
Di daerah perkotaan pada tahun 2019, penggunaan MRI mencapai 26,3% di kalangan pasien non-Hispanic Black dan 46,6% untuk non-Hispanic White. Sebaliknya, di daerah pedesaan, angka ini hanya 11,2% untuk non-Hispanic Black dan 17,7% untuk non-Hispanic White.
Pasien di daerah pedesaan 35% lebih kecil kemungkinannya untuk menerima MRI dibandingkan dengan pasien perkotaan, dan mereka yang tinggal di Wilayah Tengah AS 49% lebih kecil kemungkinannya dibandingkan dengan mereka di Wilayah Barat. Penelitian menemukan hubungan antara penggunaan MRI dan status sosial ekonomi seperti pendapatan dan pendidikan.
Penelitian ini mengungkapkan peningkatan signifikan dalam penggunaan MRI untuk deteksi kanker prostat, namun tetap mencatat adanya disparitas berdasarkan lokasi dan ras. Penelitian masa depan disarankan untuk menjelajahi variabel geografi lebih lanjut guna mengurangi ketidakadilan dalam perawatan kesehatan terkait MRI.
Sumber Asli: www.urologytimes.com