Deteksi dini kanker sangat penting untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Biopsi cair merupakan metode non-invasif yang menganalisis biomarker dalam cairan tubuh untuk mendeteksi kanker lebih awal. Metode ini telah disetujui FDA dan didukung oleh teknologi AI untuk meningkatkan akurasi diagnosis. Skrining kanker perlu disesuaikan dengan faktor risiko individu.
Kanker adalah penyakit yang mematikan, tetapi deteksi dini dapat sangat mempengaruhi kehidupan pasien. Diagnosis awal mencegah metastasis dan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan, mengurangi biaya, dan meningkatkan angka kelangsungan hidup. Deteksi dini juga memungkinkan pengobatan dengan metode yang kurang agresif, seperti terapi target dan imunoterapi, yang lebih baik bagi kualitas hidup pasien daripada opsi yang lebih agresif seperti operasi dan kemoterapi.
Teknik biopsi cair yang baru muncul untuk skrining kanker adalah kabar baik bagi pasien. Berbagai jenis kanker memerlukan tes skrining khusus untuk mendeteksi kelainan. Beberapa metode skrining yang umum termasuk mamografi untuk kanker payudara, pap smear dan tes HPV untuk kanker serviks, serta kolonoskopi untuk kanker kolorektal.
Biopsi cair merupakan metode non-invasif yang menganalisis biomarker dalam cairan tubuh seperti darah dan urine, memungkinkan deteksi dini kanker, memantau respon pasien terhadap pengobatan, dan mengidentifikasi sel kanker residual. Biopsi cair mengandalkan biomarker seperti DNA tumor sirkulasi (ctDNA) dan sel tumor sirkulasi untuk mendeteksi kanker.
Beberapa tes biopsi cair telah disetujui FDA untuk penggunaan klinis seperti Guardant360 CDx dan FoundationOne Liquid CDx. Uji coba klinis sedang dilakukan untuk memperhalus teknologi ini. Penelitian di Universitas Queensland mengembangkan tes darah untuk mendeteksi kanker ovarium tahap awal dengan tingkat akurasi 94 persen.
Biopsi cair berbasis air liur juga menjanjikan untuk mendeteksi kanker di area mulut, kepala, leher, dan paru-paru. Metode ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan biopsi tradisional, seperti rasa sakit yang minimal dan biaya yang lebih rendah.
Kecerdasan buatan (AI) juga membantu mengurangi hasil positif palsu dan meningkatkan akurasi keseluruhan. Dengan memonitor kanker secara non-invasif, AI membantu pengambilan keputusan dalam terapi yang ditargetkan. Pendekatan kedokteran pribadi menggunakan informasi genetik individu untuk menentukan perawatan yang paling efektif.
Pencegahan kanker juga bergantung pada faktor risiko individu dan riwayat medis. Tidak semua orang memerlukan skrining kanker sebelum usia empat puluhan, namun individu dengan riwayat keluarga kanker atau mutasi genetik yang diwariskan memiliki risiko lebih tinggi. Gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berat, dan diet yang buruk juga meningkatkan risiko kanker.
Menghindari karsinogen yang diketahui dan melakukan skrining dapat menurunkan risiko kanker secara signifikan. Penanganan yang tepat berdasarkan faktor individu dapat meningkatkan kesempatan pasien untuk hidup lebih baik dan lebih lama.
Deteksi kanker yang lebih awal melalui teknologi seperti biopsi cair dan kecerdasan buatan memberikan kesempatan lebih baik bagi pasien. Metode ini meningkatkan akurasi diagnosis dan memungkinkan terapi yang lebih tepat dengan efek samping yang lebih sedikit. Skrining sebaiknya dilakukan sesuai kebijakan medis berdasarkan risiko individu. Mengadopsi gaya hidup sehat dan menjalani pemeriksaan secara rutin sangat penting dalam mencegah kanker.
Sumber Asli: kashmirtimes.com
