Penelitian menunjukkan beberapa pasien NSCLC yang menghentikan ICI karena efek samping imun tetap dapat mengendalikan penyakit dalam jangka panjang, dengan median PFS dan OS yang signifikan setelah penghentian terapi.
Sejumlah pasien dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) yang menghentikan terapi inhibitor checkpoint imun (ICI) akibat efek samping terkait imun (irAE) masih dapat mempertahankan kontrol penyakit jangka panjang. Penelitian ini diterbitkan dalam Clinical Cancer Research, dengan kontribusi dari Mark Awad, MD, PhD, dan Federica Pecci, MD.
ICIs telah mengubah pengobatan NSCLC, memberikan manfaat bertahan hidup yang signifikan, tetapi dapat menyebabkan irAE yang serius seperti pneumonitis dan kolitis. Awad mencatat bahwa, “Ketika imunoterapi mengaktifkan sistem imun, tujuannya adalah untuk menargetkan sel kanker secara selektif, tetapi dapat juga menyebabkan inflasi di organ lain.”
Dalam studi ini, Awad dan tim mengevaluasi hasil pasien NSCLC yang berhenti dari ICIs. Mereka menemukan bahwa dari 2.794 pasien, sekitar 10% menghentikan pengobatan akibat irAE; median progresi bebas penyakit (PFS) pasca penghentian adalah 12,7 bulan, dan median kelangsungan hidup keseluruhan (OS) adalah 43,7 bulan. Pecci menyatakan bahwa, “Hasil ini menunjukkan bahwa pasien dapat mengalami kontrol penyakit yang berkepanjangan setelah menghentikan pengobatan.”
Analisis menunjukkan bahwa durasi pengobatan sebelum penghentian berpengaruh pada PFS dan OS, dengan median PFS 6,2 bulan, 13,9 bulan, dan 25,8 bulan untuk masing-masing durasi kurang dari tiga bulan, antara tiga hingga enam bulan, dan lebih dari enam bulan.
Faktor prediktif PFS jangka panjang termasuk ekspresi PD-L1 yang tinggi, respons lengkap parsial terhadap pengobatan, dan durasi pengobatan yang lebih dari enam bulan. Meski penggunaan steroid untuk merawat irAE tidak mempengaruhi hasil, pengelolaan irAE grade 2 sering menjadi tantangan. Pecci menyimpulkan, “Studi kami dapat menjadi sumber berharga untuk memberi dukungan kepada klinisi.”
Namun, studi ini memiliki keterbatasan desain retrospektif, berpotensi mengandung data yang hilang. Analisis tambahan digunakan untuk meningkatkan keakuratan temuan. Studi ini memberikan panduan tentang bagaimana fisiologis dapat menilai risiko perkembangan penyakit pasien yang dihentikan terapi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien NSCLC yang menghentikan terapi ICI akibat irAE masih memiliki potensi untuk mengendalikan penyakit mereka dalam jangka panjang. Dengan penggulangan pada faktor yang memprediksi keberhasilan pasca penghentian, klinisi dapat memberikan perawatan yang lebih baik bagi pasien yang menghadapi efek samping. Namun, penting juga mempertimbangkan keterbatasan dari studi ini dan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Sumber Asli: www.news-medical.net