Penelitian membuktikan kolonoskopi dan tes darah samar feses sama efektif dalam mendeteksi kanker kolorektal dan mengurangi kematian. Dipimpin oleh Dr. Antoni Castells dan Dr. Enrique Quintero, studi ini menekankan pentingnya skrining awal untuk meningkatkan angka kel存pan. Tes darah samar feses dapat meningkatkan partisipasi berkat sifatnya yang lebih nyaman.
Penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan kolonoskopi dan tes darah samar feses (faecal occult blood test) sama efektifnya dalam mendeteksi kanker kolorektal setelah 10 tahun. Studi ini dipimpin oleh Dr. Antoni Castells dan Dr. Enrique Quintero, diterbitkan dalam The Lancet, di mana dua metode ini dapat mengurangi angka kematian akibat kanker kolorektal.
Kanker kolorektal adalah penyakit umum yang bisa dicegah jika terdeteksi lebih awal. Kanker ini berawal dari lesi prakanker atau polip yang perlu diambil sebelum berubah menjadi kanker. Ada dua metode skrining utama: tes darah samar feses dan kolonoskopi, di mana kolonoskopi dianggap lebih akurat untuk deteksi awal.
Studi COLONPREV melibatkan 57.000 partisipan berusia 50-69 tahun, dibagi menjadi dua kelompok: kolonoskopi dan tes imunokimia tinja (FIT) setiap dua tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi untuk tes darah samar feses lebih tinggi (40%) daripada kolonoskopi (32%). Namun, angka kematian akibat kanker kolorektal dalam dua kelompok tersebut hampir sama.
Dengan ini, penelitian ini menunjukkan bahwa tes yang kurang invasif seperti tes darah samar feses dapat sama efektifnya dengan kolonoskopi. Dr. Antoni Castells menyatakan bahwa temuan ini sangat signifikan karena menunjukkan bahwa tes ini dapat menjadi alternatif yang layak untuk skrining kanker kolorektal. Dr. Enrique Quintero menambahkan, metode ini berpotensi meningkatkan partisipasi dalam program skrining karena lebih nyaman dan kurang invasif.
Kesimpulan dari studi ini adalah pentingnya program skrining dan bahwa tes darah samar feses adalah alat kunci untuk mendeteksi lebih awal kanker kolorektal, meningkatkan angka kel存pan, dan mengurangi angka kematian terkait penyakit ini.
Studi ini menunjukkan bahwa kolonoskopi dan tes darah samar feses sama efektif dalam mendeteksi kanker kolorektal dan mengurangi angka kematian. Hal ini menegaskan pentingnya program skrining dan menunjukkan potensi tes darah samar feses sebagai alternatif yang lebih nyaman dan kurang invasif, dapat meningkatkan partisipasi dalam program skrining.
Sumber Asli: www.clinicbarcelona.org