Penelitian baru menunjukkan bahwa pasien CLL/SLL yang menggunakan statin mempunyai 61% risiko kematian lebih rendah dari kanker dibandingkan yang tidak menggunakan. Studi ini menganalisis data dari 1.467 pasien dan menemukan tidak ada peningkatan risiko efek samping serius. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi dan pemahaman mekanisme di balik temuan ini.
Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan chronic lymphocytic leukemia (CLL) dan small lymphocytic lymphoma (SLL) yang mengonsumsi statin memiliki risiko kematian 61% lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak menggunakan statin. Temuan ini berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Blood Advances, yang menjadi evaluasi sistematis pertama tentang bagaimana penggunaan statin berhubungan dengan hasil kelå˜pang di pasien CLL dan SLL yang diobati dengan terapi modern seperti ibrutinib.
Ahmad Abuhelwa, PhD, peneliti utama studi ini, menjelaskan bahwa CLL adalah kanker yang tumbuh lambat yang berasal dari sel darah di sumsum tulang dan paling umum terjadi pada orang dewasa di AS. SLL juga kanker yang tumbuh lambat, tetapi mulai dari jaringan limfoid seperti limpa.
Statin adalah obat yang umum digunakan untuk menurunkan kolesterol. Di AS, lebih dari 90 juta orang dewasa mengonsumsi statin untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Meskipun penelitian sebelumnya mengaitkan statin dengan penurunan angka kematian dari berbagai kanker, studi ini fokus pada efektivitasnya ketika digunakan bersamaan dengan terapi kanker target modern seperti ibrutinib.
Studi ini melibatkan analisis data dari 1.467 pasien CLL atau SLL yang berpartisipasi dalam empat uji klinis internasional antara 2012 dan 2019. Dari jumlah tersebut, 424 pasien (29%) mengonsumsi statin saat memulai perawatan. Pengukuran hasil utama mencakup kelangsungan hidup spesifik kanker, kelangsungan hidup secara keseluruhan, dan kelangsungan hidup tanpa progresi penyakit.
Hasil menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan statin memiliki risiko kematian spesifik kanker lebih rendah, serta risiko kematian secara keseluruhan dan progresi penyakit. Penggunaan statin tidak meningkatkan kemungkinan efek samping yang parah atau mengancam jiwa. Peneliti menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi mekanisme yang mendasari hasil ini.
Dengan adanya keterbatasan pengamatan dalam penelitian ini, termasuk pengawasan lebih ketat terhadap pasien dalam uji klinis, peneliti tidak dapat memberikan rekomendasi konklusif tentang memulai pengobatan statin hanya berdasarkan temuan ini. Diperlukan uji klinis di masa mendatang untuk menentukan apakah statin secara langsung meningkatkan kelangsungan hidup kanker.
Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan statin bisa terkait dengan peningkatan kelangsungan hidup pada pasien CLL dan SLL. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efek ini dan memahami hubungan mekanistisnya. Temuan juga menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan statin tidak mengalami peningkatan risiko efek samping yang serius. Penelitian lebih lanjut sangat penting untuk memberikan rekomendasi medis yang tepat.
Sumber Asli: www.news-medical.net