Recent advances in immunotherapy for triple-negative breast cancer (TNBC) show promising results. Studies presented at the 2024 San Antonio Breast Cancer Symposium highlighted the effectiveness of immune checkpoint inhibitors. Key trials, such as KEYNOTE-355 and SPARK, demonstrated improved survival rates, while the potential of innovative cancer vaccines was discussed.
Penggunaan imunoterapi dalam pengobatan kanker payudara triple-negatif (TNBC) menunjukkan kemajuan signifikan. Itulah yang dibahas dalam sesi poster di Simposium Kanker Payudara San Antonio 2024. Pendekatan baru menggunakan inhibitor checkpoint imun (ICI) memperlihatkan kemampuan dalam mengidentifikasi subtipe molekuler yang membantu merancang rencana pengobatan yang lebih dipersonalisasi. Para peneliti juga tengah menjelajahi kombinasi imunoterapi dengan terapi konvensional untuk TNBC.
Uji klinis tahap 3 KEYNOTE-355, yang melibatkan pasien TNBC lanjutan dengan ekspresi PD-L1 yang tinggi, menemukan bahwa menambahkan pembrolizumab (Keytruda) ke kemoterapi meningkatkan kelangsungan hidup keseluruhan secara signifikan. Dr. Heather McArthur, seorang profesor di UT Southwestern Medical Center, mencatat pentingnya penerapan awal imunoterapi untuk keberhasilan pengobatan. “Pendekatan lini pertama sangat penting,” tambahnya saat presentasi.
Poster lain dari studi fase 2 SPARK menjelaskan gabungan tislelizumab dan sitravatinib, dengan atau tanpa nab-paklitaksel. Hasilnya menunjukkan bahwa 75,7% pasien mengalami respons, dengan tingkat kontrol penyakit 97,3%. Medan progresi penyakit juga menunjukkan hasil positif, dengan median PFS mencapai 10,6 bulan, tergantung pada tingkat PD-L1.
Studi fase 2 COMPLEMENT menunjukkan manfaat dari kombinasi cisplatin, nab-paklitaksel, dan pembrolizumab untuk pasien metastatik. Dari 52 pasien, 38% memiliki PD-L1 tinggi, sementara hasil menunjukkan waktu respon median 1,5 bulan. Sekali lagi, McArthur mencatat perbedaan keuntungan klinis bagi pasien yang beralih ke TNBC.
Satu poster menyoroti regimen vaksin kanker SV-BR-1-GM yang dikombinasikan dengan ICI. Regimen ini menunjukkan manfaat keberlangsungan hidup pada pasien dengan kanker payudara metastatik yang menjalani terapi sebelumnya. Kadar efek samping sebagian besar ringan, tetapi vaksin nampak memberikan aktivitas intrakranial.
Poster terakhir menilai keamanan dan efektivitas vaksin tecemotide dalam terapi adjuvan. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan dalam beban kanker residu, dan tambahan vaksin tampaknya tidak mempengaruhi respons patologi secara signifikan. Namun, studi ini menguatkan bahwa strategi yang lebih beragam diperlukan untuk mengatasi mikroenvironment tumor.
Dalam menjelaskan hasil studi imunoterapi, Dr. Thomas Grinda menyampaikan harapannya di depan kombinasi triple taxane, anti-PD-L1, dan anti-VEGF memberikan potensi besar. “Kita memerlukan studi perbandingan untuk memastikan efektivitas kombinasi ini,” ujarnya. Penelitian terus berlanjut, dan harapannya adalah manfaat baru ini bisa membawa perubahan signifikan dalam pengobatan TNBC.
Kemajuan terbaru dalam terapi imun terhadap kanker payudara triple-negatif memberikan harapan baru. Berbagai kombinasi obat terbukti efektif, terutama penggunaan imunoterapi dalam pengobatan TNBC, dapat membantu memperpanjang kelangsungan hidup pasien. Namun, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk menggali potensi terbaik dari setiap kombinasi dan memahami efek sampingnya.
Sumber Asli: www.targetedonc.com