Tes kanker baru yang dikembangkan di Inggris dapat mendeteksi sel kanker lebih awal pada pasien AML. Dengan deteksi dini, kemungkinan kelangsungan hidup dapat meningkat signifikan. Penelitian ini melibatkan 637 pasien dan diharapkan tes ini menjadi bagian rutin perawatan kanker.
Sebuah tes kanker yang baru ditemukan di Inggris berpotensi untuk mengubah kehidupan banyak pasien muda. Tes sumsum tulang yang sangat sensitif ini dapat mendeteksi sel kanker dalam jumlah yang sangat rendah, khususnya untuk pasien dengan Leukemia Mieloid Akut (AML). Menariknya, penelitian ini menunjukkan bahwa deteksi dini bisa meningkatkan angka kelangsungan hidup secara signifikan, dengan kemungkinan menggandakan tingkat kelangsungan hidup untuk beberapa pasien.
Kira-kira dua pertiga dari pasien AML mengalami kekambuhan beberapa bulan setelah masuk remisi akibat masih adanya sel leukemia yang tidak terdeteksi dalam tubuh. Dengan metode ini, sel-sel tersebut bisa diidentifikasi hingga tiga bulan lebih awal dibandingkan cara pemantauan yang ada saat ini. Ini tentu akan mengubah cara dokter merawat pasien supaya lebih maksimal.
Dalam penelitian ini yang dipublikasikan di “The Lancet Haematology”, King’s College London menjadi pemimpin dan didanai oleh sejumlah lembaga seperti Blood Cancer UK dan Cancer Research UK. Selama uji coba yang berlangsung dari 2012 hingga 2018, ada 637 pasien dalam remisi dari AML yang dipantau, termasuk Jane Leahy, pasien yang kekambuhannya berhasil dideteksi lebih awal berkat tes ini.
Jane, seorang wanita berusia 51 tahun, menjelaskan bahwa ketika kemoterapi tidak lagi efektif, tim medisnya mulai mencari opsi pengobatan lain agar ia dapat kembali ke remisi sebelum transplantasi sel punca dilakukan. “Leukemia Mieloid Akut adalah penyakit yang mengerikan. Mengikuti uji coba ini menyelamatkan hidup saya,” katanya.
Dr. Richard Dillon, penulis utama dan dosen senior di Cancer Genetics, King’s College London, menegaskan bahwa mengetahui kekambuhan lebih awal sangat penting untuk merencanakan pengobatan. “Kami berharap tes ini dapat menjadi bagian dari perawatan rutin untuk jenis kanker ini di Inggris dan seluruh dunia,” tambahnya.
Saat ini, tim peneliti bekerja sama dengan NHS untuk menerapkan tes ini lebih luas di Inggris. Dan mereka optimis bahwa prosedur ini bisa diperluas lagi untuk mendiagnosis berbagai jenis kanker lainnya. Setiap tahun, sekitar 3.100 orang di Inggris didiagnosis menderita AML, dengan hampir setengah di antaranya berusia di atas 75 tahun.
Namun, AML bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak di bawah usia 19 tahun juga terdiagosis setiap tahunnya. Sayangnya, AML tercatat memiliki angka kelangsungan hidup yang satu dari lima orang, yakni hanya 22% setelah lima tahun.
Temuan ini menawarkan harapan baru bagi pasien AML, dengan harapan deteksi dini dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Tes yang baru ini tidak hanya bermanfaat untuk pasien dewasa tetapi juga untuk anak-anak. Semoga metode ini bisa diterapkan secara luas, baik di Inggris maupun di seluruh dunia.
Sumber Asli: www.express.co.uk