Pentingnya Perlindungan Sinar Matahari bagi Anak Sejak Dini

MedStar Health mengadakan Pekan Aman Dari Sinar Matahari Nasional dengan meningkatkan kesadaran tentang risiko sinar matahari dan perlindungan kulit. Hasil survei menunjukkan banyak dewasa tidak melakukan pemeriksaan kulit dan kurang pengetahuan tentang penyakit akibat panas. Perlindungan dari sinar matahari dimulai dari anak-anak untuk mencegah kanker kulit di kemudian hari.

Dengan datangnya musim panas di Maryland, MedStar Health merayakan Pekan Aman Dari Sinar Matahari Nasional yang kelima, mulai 19 Mei, dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang risiko paparan sinar matahari serta memberikan panduan perlindungan kulit dan penyakit akibat panas.

Sebuah survei nasional oleh MedStar Health menunjukkan ada kesenjangan pengetahuan yang mencolok mengenai keselamatan sinar matahari di kalangan dewasa. Hasil survei mengungkapkan bahwa mayoritas orang dewasa tidak melakukan pemeriksaan kulit secara teratur. Sekitar 70% responden tidak mendapatkan pemeriksaan kulit tahunan dari dokter kulit atau penyedia layanan kesehatan.

Bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun, hampir separuhnya melaporkan belum pernah memeriksakan kulit sama sekali. Selain itu, survei ini menunjukkan orang dewasa juga kurang teredukasi tentang penyakit akibat panas. Hanya sebagian kecil yang dapat mengidentifikasi jenis penyakit panas dan gejalanya secara akurat, bahkan banyak orang di atas 65 tahun tidak menyadari peningkatan risiko mereka.

Kematian terkait panas, menurut laporan, merupakan penyebab utama kematian akibat cuaca di AS. Dalam 25 tahun terakhir, jumlah kematian akibat panas meningkat dua kali lipat dari sekitar 1.100 menjadi lebih dari 2.300 pada tahun 2023.

Satu kesalahpahaman umum yang disorot survei adalah persepsi bahwa mobil yang diparkir di bawah sinar matahari tidak terlalu berbahaya. Padahal, suhu internal mobil bisa meningkat 20 derajat dalam waktu sepuluh menit. Temuan ini menekankan kepada orang tua pentingnya perlindungan sinar matahari sejak usia dini.

Survei menemukan bahwa hanya sekitar sepertiga orang dewasa yang menyadari bahwa sunburn parah di masa kanak-kanak lebih berbahaya dibandingkan dewasa. Studi menunjukkan, satu sunburn yang menggelembung saat kanak-kanak dapat menggandakan risiko melanoma di kemudian hari. Dr. Min Deng, seorang ahli bedah mikro Mohs di MedStar Health, menyatakan, “Sunscreen bukan hanya untuk hari di pantai.” Dia menambahkan, “Itu harus menjadi bagian dari rutinitas anak Anda untuk olahraga luar ruang, festival, atau bahkan hanya perjalanan ke taman.”

Dr. Deng mengingatkan tentang konsekuensi jangka panjang dari paparan sinar matahari yang sering kali diabaikan. “Sebagian besar kerusakan kulit yang kita akumulasi dalam hidup, 50 hingga 80%, terjadi sebelum usia 20,” katanya. Kerusakan ini tidak muncul dalam semalam, tetapi akan terakumulasi, sehingga saat kanker kulit muncul bertahun-tahun kemudian, kerusakan sudah terjadi.

Dia juga menyebut, kini dia bertemu dengan pasien yang lebih muda, bahkan yang berusia 18 tahun, didiagnosa mengidap kanker kulit seperti karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Para ahli mendesak agar keluarga menjadikan perlindungan dari sinar matahari sebagai kebiasaan sehari-hari, di mana mereka merekomendasikan penggunaan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih, dan reapplying sepanjang hari, meskipun saat cuaca dingin atau mendung.

Melindungi anak-anak dari sinar matahari sejak dini sangat penting untuk mencegah risiko kanker kulit di masa depan. Survei menunjukkan minimnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya sunburn, serta pentingnya pemeriksaan kulit jauh dari harapan. Ahli kesehatan merekomendasikan kebiasaan penggunaan tabir surya secara teratur sebagai langkah preventif yang sangat krusial.

Sumber Asli: www.cbsnews.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *