Penelitian dari Universitas Rochester menemukan bahwa taurine mungkin mendorong perkembangan leukemia dengan merangsang pertumbuhan sel kanker. Taurine adalah asam amino non-esensial yang hadir dalam banyak minuman energi. Sedangkan minuman seperti Red Bull dan Celsius mengandung berbagai jumlah taurine. Meskipun memiliki beberapa manfaat, studi lebih lanjut diperlukan untuk meneliti efek taurine pada kanker.
Studi dari Universitas Rochester mengaitkan taurine, asam amino non-esensial yang ditemukan di tubuh dan makanan, dengan perkembangan kanker darah, khususnya leukemia. Penelitian yang dipimpin oleh Wilmot Cancer Institute ini dipublikasikan di jurnal Nature. Ditemukan bahwa taurine, yang ada secara alami di sumsum tulang, otak, dan jantung, dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dengan mendorong proses yang disebut glikolisis, di mana glukosa dipecah untuk menghasilkan energi.
Kekhawatiran muncul di kalangan ahli bahwa banyak minuman energi yang mengandung kadar taurine tinggi mungkin memicu pertumbuhan sel leukemia. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampaknya secara lebih mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa sel leukemia pada tikus yang mengalami penekanan imun tumbuh akibat suplemen taurine.
Sebelum masuk ke dalam detil tentang taurine, mari kita klarifikasi apa itu taurine. Menurut National Institutes of Health, taurine adalah asam amino non-protein yang dibutuhkan tubuh hanya dalam keadaan stres atau sakit. Asalnya dari bahasa Latin “taurus” yang berarti lembu atau oks. Sumber utama taurine adalah protein hewani seperti daging, makanan laut, dan produk susu. Sementara itu, vegan dan vegetarian biasanya memiliki asupan taurine yang lebih rendah, tetapi risiko kekurangan tergolong rendah.
Banyak orang bertanya, “Apakah taurine itu urine atau semen lembu?” Tidak, taurine tidak diekstrak dari urine atau semen lembu. Wy, taurine pertama kali diisolasi pada tahun 1827 oleh dua ilmuwan Jerman. Mereka menemukan taurine dalam empedu sapi, yang merupakan cairan kuning yang dicerna di hati dan disimpan di kantong empedu. Penelitian awal berfokus pada keberadaan taurine di jaringan hewan, hingga akhirnya ditemukan di empedu manusia di tahun 1846.
Lantas, berapa banyak taurine yang ada di minuman energi populer? Umumnya, minuman energi mengandung sekitar 750 mg taurine per porsi 8 ons. Red Bull, misalnya, mengandung sekitar 1,038 mg per kaleng 8.3 ons, sementara Rockstar mengandung 2,000 mg per kaleng 16 ons. Beberapa angka dari produk lain:
– Celsius: sekitar 1,810 mg per 12 ons
– Alani Nu: 2,000 mg per 12 ons (satu kantong bubuk energinya mengandung 1,700 mg)
– Monster dan Go Girl: sekitar 1,200 mg per 12 ons
– Ghost Energy: 1,000 mg per 16 ons.
Di sisi lain, ada juga minuman yang tidak mengandung taurine, seperti Accelerator Active Energy yang menyatakan bahwa produk mereka tidak menggunakan sumber kafein dari taurine, serta Bang Energy yang juga tidak mencantumkan taurine pada bahan-bahannya.
Sekarang, tentang manfaat taurine. Tubuh dapat memproduksi jumlah taurine yang dibutuhkan untuk fungsi penting sehari-hari tanpa perlu suplemen tambahan. Manfaat ini meliputi:
– Menjaga keseimbangan hidrasi dan elektrolit dalam sel
– Membentuk garam empedu yang penting untuk pencernaan
– Mengatur mineral, termasuk kalsium, dalam sel
– Mendukung fungsi sistem saraf pusat dan kesehatan penglihatan
– Mempertahankan kesehatan sistem imun dan fungsi antioksidan.
Taurine juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dan beberapa studi menunjukkan bahwa itu dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 dan meningkatkan kesehatan jantung. Meskipun ada juga penelitian yang mengindikasikan taurine dapat meningkatkan performa olahraga, efeknya cenderung kecil dan tidak konsisten, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi.
Kesimpulannya, studi terbaru dari Universitas Rochester menunjukkan hubungan antara taurine dan kemungkinan perkembangan leukemia. Sementara itu, taurine, yang ditemukan dalam banyak makanan dan minuman energi, memiliki manfaat kesehatan meski presentasinya dalam produk-produk tersebut menjadi sorotan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami efek nyata dari taurine, khususnya pada kanker, serta untuk mengeksplorasi potensi risiko dari konsumsi minuman energi yang tinggi taurine.
Sumber Asli: www.northjersey.com