Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa jenis darah A dapat meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 18% dibandingkan tipe O. Studi ini melibatkan lebih dari 13.000 kasus dari berbagai belahan dunia. Sebaliknya, tidak ada hubungan signifikan antara kanker payudara dan jenis darah B, AB, atau Rh. Rutin memeriksa perubahan pada payudara sangat dianjurkan.
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa jenis darah tertentu dapat menjadi faktor risiko untuk kanker payudara. Kanker payudara kini menjadi salah satu penyakit paling umum di dunia. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Oncotarget, menggabungkan data dari 29 studi sebelumnya untuk memahami lebih dalam tentang hubungan antara jenis darah dan kanker. Data ini melibatkan lebih dari 13.000 kasus kanker payudara serta 717.000 faktor kontrol.
Ada empat kelompok darah utama – A, B, AB, dan O – yang ditentukan oleh gen yang diwariskan dari kedua orang tua. Setiap kelompok bisa saja diklasifikasikan sebagai ‘RhD positif’ atau ‘RhD negatif’, sehingga kita punya delapan tipe darah yang berbeda. Menurut Cleveland Clinic, sebagian besar orang Amerika memiliki jenis darah O, sementara AB adalah yang paling jarang. Penelitian menemukan bahwa jenis darah A paling umum di antara pasien kanker payudara, dengan risiko meningkat sebesar 18% dibandingkan dengan tipe O.
Tim peneliti menyatakan, “Meta-analisis ini adalah tinjauan paling luas yang ada hingga kini mengenai topik ini, berdasarkan studi di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika. Meskipun penelitian sebelumnya menemukan kesimpulan yang tidak jelas, evaluasi berskala besar ini memberikan bukti yang lebih kuat untuk kemungkinan hubungan antara tipe darah A dan risiko kanker payudara.”
Namun, peneliti mencatat bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kanker payudara dengan jenis darah B, AB, atau faktor Rh. Mereka juga memberi catatan penting bahwa walaupun ada korelasi, itu tidak selalu berarti ada kausalitas. Tren biologis seperti ini patut untuk diteliti lebih lanjut, mengingat antigen kelompok darah ditemukan di permukaan sel, termasuk dalam jaringan payudara. Molekul-molekul ini berpotensi mempengaruhi perilaku sel dan berinteraksi dengan sistem kekebalan.
NHS menganjurkan semua orang untuk rutin memeriksa payudara mereka agar dapat mengetahui perubahan apa yang tampak dan terasa normal. Beberapa perubahan yang tidak biasa bisa menjadi tanda kanker payudara, antara lain: perubahan pada kulit payudara seperti timbulnya kerutan, kemerahan, perubahan bentuk atau penampilan puting susu, perubahan ukuran atau bentuk satu atau kedua payudara, serta adanya benjolan atau pembengkakan di area payudara atau ketiak.
Cleveland Clinic menambahkan, “Anda mungkin tidak dapat mencegah kanker payudara, tetapi Anda bisa mengurangi risikonya. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan mandiri secara rutin dan mammogram yang dapat membantu mendeteksi kanker payudara lebih awal, saat lebih mudah untuk diobati.”
Penelitian baru menunjukkan bahwa orang dengan jenis darah A mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, meskipun tidak ada hubungan signifikan ditemukan untuk jenis darah B, AB, atau faktor Rh. Ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan pemeriksaan yang rutin untuk mendeteksi potensi kanker payudara lebih awal. Sangat penting untuk tetap vigilant dan memahami perubahan yang terjadi pada tubuh.
Sumber Asli: www.themirror.com