Mantan Presiden Joe Biden baru-baru ini didiagnosis menderita kanker prostat yang agresif, ditandai dengan skor Gleason 9, menunjukkan risiko perkembangan tinggi. Kanker ini telah menyebar ke tulang, membawa tantangan dalam perawatan. Terapi hormon menjadi opsi, sementara pemantauan kadar PSA sangat penting.
Pengumuman terbaru dari mantan Presiden Joe Biden mengenai diagnosis kanker prostatnya mengguncang banyak pihak. Kantornya mengungkapkan bahwa Biden menderita bentuk kanker prostat yang “agresif”, ditandai dengan “skor Gleason 9”. Diagnosis ini juga mencakup adanya metastasis ke tulang, yang merupakan perhatian serius bagi banyak orang. Penemuan ini bermula dari nodul kecil yang ditemukan dalam pemeriksaan fisik rutin pada hari Selasa lalu, yang perlu evaluasi lebih lanjut.
Biden, yang kini berusia 82 tahun, sebelumnya juga mengalami masalah kesehatan lain. Pada Februari 2023, saat masih menjalani tugas di Gedung Putih, beliau menjalani prosedur pengangkatan lesi kanker dari dadanya. Sebelum itu, beberapa kanker kulit non-melanoma telah diangkat dengan operasi Mohs. Reaksi dunia atas kabar kesehatan Biden sudah mulai bermunculan, menarik perhatian untuk membahas lebih lanjut kondisi dan opsi perawatannya.
Kanker prostat, sesuai informasi dari National Institutes of Health (NIH), adalah jenis kanker yang terbentuk di jaringan kelenjar prostat. Kanker ini merupakan yang paling umum terjadi di kalangan pria dan merupakan penyebab kedua kematian akibat kanker di AS. Diperkirakan tahun ini akan ada sekitar 313.780 kasus baru kanker prostat, yang berarti lebih dari 15% dari total kasus kanker yang baru terdiagnosis. Sedangkan kematian akibat kanker prostat diperkirakan mencapai 35.770.
Rasio kelangsungan hidup selama lima tahun bagi penderita kanker prostat sekitar 98%. Umumnya, kanker ini tumbuh sangat lambat, dan pengobatan sebelum timbulnya gejala tidak selalu memperbaiki prognosis atau memperpanjang hidup. Meskipun begitu, kanker prostat tergolong lebih dapat diobati, bahkan saat telah menyebar ke bagian lain.
Skor Gleason adalah sistem penilaian untuk menentukan seberapa besar kemungkinan kanker tersebut menyebar, meskipun tidak memprediksi hasil akhir. Skor ini berdasarkan bagaimana abnormal sel kanker dalam sampel biopsi saat dilihat di bawah mikroskop. Skor tersebut diperoleh dari penjumlahan dua nilai sel kanker yang terbesarnya dari sampel jaringan biopsi. Skor Gleason berkisar antara 6 hingga 10, dan dengan skor 9, bisa diartikan bahwa kanker Biden sangat agresif.
Skor 9 menunjukkan bahwa sel kanker tampak sangat berbeda dari sel prostat normal dan cenderung tumbuh cepat. Ini menempatkan kanker di Kelompok Risiko 5, kategori risiko tertinggi yang berhubungan dengan kemungkinan metastasis yang lebih besar dan prognosis yang lebih menantang. Meskipun agresif, karakteristik hormon kanker ini memberikan kemungkinan jalan pengobatan yang menjanjikan.
Mengenai perawatan, rencana resmi Biden belum diumumkan. Namun, terapi hormon atau terapi penghentian androgen (ADT) bisa menjadi pilihan, yang bertujuan untuk menurunkan kadar hormon pria yang dapat mempercepat pertumbuhan kanker. Cara ini dapat mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit, bahkan di tahap lanjutan.
Pemantauan berkala terhadap kadar antigen spesifik prostat (PSA) sangat penting. Kenaikan kadar PSA bisa menunjukkan aktivitas kanker dan membantu menilai efektivitas pengobatan. Namun, untuk kasus seperti Biden, operasi biasanya bukan pilihan, terutama setelah kanker menyebar ke tulang.
Dalam wawancaranya, American Cancer Society menyatakan, “Kabar ini mengingatkan kita akan dampak tragis kanker prostat di AS.” Mereka menekankan pentingnya deteksi dini dan berbagi kekhawatiran terkait peningkatan 5% setiap tahun dalam diagnosis pria dengan penyakit yang lebih lanjut. “Kita bisa dan harus melakukan lebih banyak untuk mencegah diagnosis stadium lanjut dan kematian akibat kanker prostat,” imbuh ACS.
Kabar tentang diagnosis kanker prostat mantan Presiden Joe Biden, dengan skor Gleason 9, menggarisbawahi masalah kesehatan yang serius. Prostate cancer ini tumbuh agresif dan metastasis ke tulang, menandakan perlunya pengobatan yang berhati-hati. Penanganan melalui terapi hormon diharapkan bisa meringankan kondisi, meski pemeriksaan rutin PSA juga krusial. Ini adalah pengingat untuk deteksi dini pada kanker prostat, yang merupakan masalah kesehatan signifikan di AS.
Sumber Asli: abcnews.go.com
