Skor poligenik UAB36 dikembangkan untuk memprediksi resistensi obat pada kanker, berdasarkan 36 gen yang teridentifikasi. Penemuan ini menunjukkan bahwa dengan mempelajari pola resistensi, dapat ditingkatkan perawatan kanker yang lebih tepat dan efektif. UAB36 diharapkan menjadi alat dalam pengobatan personal untuk pasien kanker.
Peneliti di Universitas Alabama di Birmingham mengembangkan UAB36, sebuah skor poligenik untuk memprediksi resistensi obat pada kanker, bertujuan untuk meningkatkan personalisasi pengobatan. Meskipun telah ada kemajuan dalam pengobatan kanker sejak diadakannya Undang-Undang Kanker Nasional pada tahun 1937, masih banyak pasien yang tidak merespon terapi. Penelitian ini menemukan 36 gen yang terkait dengan resistensi terhadap obat anti-kanker, termasuk gen FAM129B yang terbukti bernilai dalam hal ini. Skor UAB36 menunjukkan korelasi yang lebih baik dibandingkan dengan skor poligenik lainnya.
Kanker memiliki banyak variasi dan membutuhkan pendekatan perawatan yang sangat individual. Jika dokter dapat memprediksi keberhasilan pengobatan kanker lebih akurat, ini akan memperbaiki hasil perawatan bagi banyak pasien. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola resistensi terhadap pengobatan yang tampak acak di dalam berbagai jenis kanker, menggunakan data sel kanker yang ada untuk menentukan kadar gen yang berkaitan.
UAB36 terbukti menjadi biomarker yang menjanjikan untuk memprediksi resistensi obat dan hasil perawatan, berpotensi membantu dokter dalam menentukan strategi perawatan yang lebih efektif. Untuk mengkonfirmasi hasil ini, diperlukan uji klinis lebih lanjut. “Pendekatan ini bisa menyediakan biomarker poligenik yang menjanjikan untuk resistensi pada banyak jenis kanker” – Dr. Anindya Dutta.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com
