Uzbekistan meluncurkan program kanker baru pada 2025 untuk mengatasi kanker serviks dan payudara. Inisiatif ini berlandaskan pada keberhasilan vaksinasi HPV. Fokus utama termasuk vaksinasi untuk laki-laki, skrining nasional, dan pendidikan komunitas, meskipun ada tantangan dalam pendanaan dan akses. Program ini bertujuan mengurangi kasus kanker menjelang 2030.
Uzbekistan sedang melakukan langkah besar dalam transformasi perawatan kanker bagi wanita, khususnya kanker serviks dan payudara. Pada Januari 2025, negara ini meluncurkan program baru, berlandaskan keberhasilan vaksinasi HPV sebelumnya. Dengan dukungan dari Gavi, negara berharap bisa mengatasi peningkatan angka kanker di kalangan wanita.
Diana Bankman, 31 tahun, dari Tashkent, berbagi pengalamannya setelah didiagnosis kanker payudara stadium II. Menghadapi ketakutan atas masa depan anak-anaknya, dia berjuang melawan penyakit yang sudah membuatnya mengalami komplikasi serius. Kini, Bankman menjadi advokat bagi pengujian diagnostik yang diperlukan dalam perawatan kanker.
Kanker serviks berada di urutan kedua setelah kanker payudara di Uzbekistan, merenggut sekitar 1.100 nyawa wanita setiap tahun. Penyakit ini sering kali terkait dengan infeksi HPV. Kampanye vaksinasi HPV yang dimulai pada 2019 telah menghasilkan vaksinasi lebih dari 590.000 gadis, menjadikan tingkat cakupan mencapai 98,6%.
Kepala Unit Pengiriman di Badan Reformasi Strategis, Aziza Umarova, menyatakan bahwa fondasi kuat dari program vaksinasi HPV membuka jalan bagi inisiatif baru ini. Program ini direncanakan mencakup vaksinasi untuk laki-laki dan memperkenalkan skrining kanker secara nasional. Ini adalah bagian dari strategi lebih besar yang mendukung “Strategi Uzbekistan-2030”.
“Sebagai bagian dari inisiatif ini, wanita dari kelompok usia tertentu akan diundang untuk skrining kanker,” jelas Umarova. Skrining untuk kanker serviks direncanakan berlangsung pada usia 30, 40, dan 50, sedangkan skrining payudara dimulai pada usia 45. Data skrining nasional juga akan membantu dalam pengambilan keputusan kebijakan kesehatan di masa mendatang.
Namun, tantangan masih ada. Dr. Rano Kayumova, seorang dokter spesialis USG, menyebutkan kekhawatiran tentang pendanaan yang memadai. Dia menegaskan perlu adanya sistem pendanaan yang lebih baik untuk memastikan keberlanjutan dari inisiatif tersebut.
Rencana untuk 2025 mencakup vaksinasi tambahan 150.000 gadis dan wanita serta mendirikan pusat skrining kanker di semua rumah sakit regional. Sejak peluncuran, vaksin Gardasil telah memberikan perlindungan terhadap HPV yang terkait dengan kanker serviks. Program di Tashkent bahkan melibatkan pendidik dalam memberikan informasi kepada keluarga tentang mencegah kanker payudara.
Pada 2022, WHO mencatat bahwa kanker payudara merenggut nyawa 2.246 wanita di Uzbekistan. Untuk itu, program ini bertujuan memberikan akses perawatan dan pengobatan yang lebih luas. Bankman menjelaskan pentingnya inisiatif nasional ini dan mengajak semua pihak untuk mendorong deteksi dini dan penguatan pendidikan komunitas.
Menurut laporan, meskipun ada progres, isu kesetaraan akses ke layanan kesehatan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi halangan. Pemerintah berjanji untuk menerjunkan unit skrining mobile dan meningkatkan pendanaan untuk infrastruktur kesehatan di area terpencil.
Pendekatan menyeluruh dari Uzbekistan sejalan dengan panggilan global WHO untuk mengeliminasi kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat. Dengan menggabungkan vaksinasi, skrining, serta pendidikan publik, negara ini menargetkan pengurangan kasus kanker serviks tahunan setidaknya 30% pada tahun 2030.
Uzbekistan berkomitmen untuk memperbaiki perawatan kanker bagi wanita melalui program baru yang fokus pada kanker serviks dan payudara, didukung oleh vaksinasi HPV dan skrining. Meskipun menghadapi tantangan pendanaan dan akses, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat deteksi dini dan pengobatan tepat waktu bagi wanita. Dengan strategi ambisius ini, Uzbekistan berharap dapat mengurangi dampak kanker secara signifikan pada tahun 2030.
Sumber Asli: www.medangel.org