Penyintas kanker payudara tahap lanjut sering mengalami kelelahan yang signifikan. Sebuah studi menunjukkan terapi penerimaan dan komitmen (ACT) melalui telepon dapat mengurangi gangguan akibat kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Mindfulness dalam ACT membantu peserta meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi reaksi negatif terhadap kelelahan.
Dengan kemajuan medis, lebih dari 169.000 orang di AS hidup dengan kanker payudara tahap lanjut. Mengatasi gejala melelahkan sangat penting, dan kelelahan merupakan tantangan signifikan dengan dampak pada fungsi sehari-hari.
Sebuah studi menunjukkan efektivitas terapi penerimaan dan komitmen (ACT) melalui telepon dalam mengurangi gangguan akibat kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup penyintas kanker payudara tahap lanjut. ACT bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas psikologis melalui proses mindfulness dan perubahan perilaku.
Intervensi ACT jarak jauh terbukti memiliki manfaat dalam mengurangi gangguan tidur bagi pasien. Kelelahan terkait kanker sering diperburuk oleh dampak fisiologis akibat tidur yang tidak memadai.
“Peserta melaporkan peningkatan kualitas tidur berkat praktik mindfulness sebelum tidur yang membantu mereka merasa lebih damai,” kata Shelley Johns, PsyD. “ACT membantu peserta tidur lebih mudah, dan kami menemukan bahwa praktik mindfulness mendukung peningkatan kualitas tidur.”
Dalam uji klinis, 250 penyintas kanker payudara tahap lanjut dibagi acak untuk sesi telepon ACT atau dukungan edukasi. Hasil menunjukkan bahwa percakapan jauh dengan terapis mendorong praktik mindfulness, mengurangi gangguan akibat kelelahan.
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum yang menyerang wanita. “Kami tidak memiliki obat yang efektif untuk kelelahan pada kanker lanjut, sehingga ACT menjadi alternatif intervensi perilaku yang menjanjikan.”
“Mindfulness melibatkan perhatian yang difokuskan pada saat ini, termasuk perasaan dan pikiran yang dialami,” jelas Catherine Mosher, PhD. Dengan mindfulness, reaksi maladaptif terhadap kelelahan dapat terputus, memberikan pilihan yang bisa meningkatkan kualitas hidup.
Studi ini menunjukkan bahwa intervensi ACT melalui telepon dapat mengurangi gangguan kelelahan dan tidur pada pasien kanker payudara tahap lanjut. Pelatihan ACT juga dapat diakses oleh berbagai disiplin ilmu. Langkah selanjutnya adalah menguji intervensi pada populasi kanker yang beragam.
Kanker payudara tahap lanjut adalah perhatian kesehatan masyarakat yang penting, dengan lebih dari 169.000 orang di AS mengalaminya. Kelelahan, yang dialami hingga 63% pasien, sangat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari. Penelitian terbaru menunjukkan pendekatan perilaku, khususnya ACT, dapat membantu mengurangi dampak kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup melalui mindfulness dan penerimaan.
Intervensi telepon berbasis ACT menunjukkan potensi signifikan dalam mengurangi dampak kelelahan dan meningkatkan kualitas tidur bagi penyintas kanker payudara tahap lanjut. Ini menunjukkan bahwa pendekatan perilaku dapat menjadi pelengkap pengelolaan gejala kanker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pengembangan lebih lanjut dalam intervensi ini penting untuk memfasilitasi akses yang lebih baik kepada beragam populasi.
Sumber Asli: www.news-medical.net