Solusi Kreatif untuk Pencegahan Kanker Serviks

Kreatifitas solusi pencegahan kanker serviks dengan simbol vaksin dan alat penyaringan di latar belakang berwarna cerah.

Kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah dengan skrining HPV dan vaksinasi. Namun, kematian terus terjadi, terutama di komunitas yang kurang mampu. Joanna Sickler dari Roche merekomendasikan pendekatan tiga arah dari WHO untuk menghilangkan kanker serviks, termasuk vaksinasi dan skrining. Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran, memudahkan akses, dan menerapkan model perawatan baru dalam sistem kesehatan.

Kanker serviks adalah penyakit yang bisa dicegah jika dideteksi lebih awal. Dengan adanya skrining Human Papillomavirus (HPV) dan vaksinasi, kita memiliki kesempatan untuk mengubah cara kita menangani penyakit ini. Namun sayangnya, kematian akibat kanker serviks masih banyak terjadi, terutama di kalangan masyarakat yang kurang mampu di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana akses terhadap perawatan kesehatan sangat terbatas.

Di Amerika Serikat saja, masih terdapat masalah dalam akses dan kesadaran terhadap kanker serviks. Setiap tahun, ada sekitar 11.500 kasus baru dan lebih dari 4.000 kematian akibat kanker ini. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya pendekatan yang lebih proaktif, termasuk program vaksinasi yang menjangkau perempuan dewasa yang tidak mendapatkan vaksin HPV.

Joanna Sickler, Kepala Kebijakan Kesehatan Global di Roche, mengatakan bahwa perlu ada program yang diusulkan oleh WHO untuk menghilangkan kanker serviks. Program ini meliputi vaksinasi untuk mencegah HPV, skrining untuk wanita dewasa dan menghubungkan pasien yang terdiagnosis dengan perawatan yang tepat. Melalui kolaborasi dengan organisasi dan pemerintah di seluruh dunia, ada peluang besar untuk memperkenalkan vaksinasi dan skrining sebagai bagian dari perawatan primer.

Di AS, walaupun vaksin HPV direkomendasikan, angka transmisi HPV tetap tinggi. Banyak orang, termasuk anak-anak dan dewasa, belum mendapatkan vaksinasi yang dibutuhkan. Skrining adalah solusi penting bagi mereka yang tidak mendapatkan akses vaksin. Tes pap smear dan tes HPV dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal kanker serviks, namun banyak pasien yang tidak memiliki pemahaman tentang pentingnya prosedur ini.

Tantangan lain adalah hambatan logistik bagi wanita yang kesulitan menemukan waktu untuk melakukan skrining, terutama jika mereka memiliki anak atau bekerja. Keberadaan infrastruktur untuk pemeriksaan kanker serviks tradisional juga jadi penghalang, terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru yang lebih fleksibel dan ramah pasien.

Sickler menyarankan beberapa langkah untuk meningkatkan pemahaman dan akses terhadap skrining kanker serviks. Tidak ada salahnya untuk meningkatkan kesadaran tentang HPV dan kanker serviks di kalangan masyarakat. Pendidikan yang tepat dapat membuat perbedaan besar. Selain itu, sistem kesehatan perlu memudahkan proses skrining dengan menjadikan opsi pengambilan sampel sendiri lebih umum.

Kita juga harus lebih proaktif dalam mengatasi hambatan geografis dan budaya di dalam sistem kesehatan. Pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa telemedicine dan penyaringan jarak jauh bisa menjadi solusi. Dengan mengadopsi pendekatan inovatif yang mempertimbangkan kebutuhan pasien, kita bisa mengatasi akses isu secara lebih baik.

Peluang untuk menghilangkan kanker serviks di AS dan dunia internasional ada di depan mata. Tapi ini membutuhkan kerjasama dan inovasi. Menambahkan pasien sebagai pusat dari sistem kesehatan dan menjadikan perawatan pencegahan lebih mudah diakses akan sangat membantu. Dengan semua ini, kita bisa memperdaya wanita untuk mengambil alih kesehatan mereka sendiri dan meraih kesuksesan dalam mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.

Kanker serviks bisa dicegah jika kita mengatasi masalah akses dan pemahaman mengenai skrining dan vaksinasi. Masalah ini tersebar di seluruh dunia, termasuk di negara maju seperti AS, di mana masih ada tantangan signifikan. Melalui pendidikan, kebijakan yang lebih mendukung, dan inovasi dalam penyampaian layanan kesehatan, kita punya kesempatan untuk memberantas kanker serviks. Kerja sama antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam mencapai tujuan ini.

Sumber Asli: www.roche.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *