Dalam penelitian fase III EMBER-3, ditemukan bahwa imulunestrant, baik monoterapi atau dikombinasikan dengan abemaciclib, meningkatkan hasil pengukuran kualitas hidup pasien dengan kanker payudara ER+/HER2- negatif dibandingkan terapi standart. Meskipun ada efek samping, hasil ini menunjukkan potensi terapi baru setelah kemunduran dari terapi endokrin.
Dalam penelitian terbaru, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa imulunestrant, baik digunakan sendiri maupun dengan abemaciclib, memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan terapi standar pada pasien dengan kanker payudara lanjutan yang positif estrogen receptor (ER+)/HER2-negatif. Data ini diambil dari uji coba fase 3 EMBER-3, yang disampaikan pada Pertemuan Tahunan ASCO 2025.
Dalam kelompok pasien yang memiliki mutasi ESR1, imulunestrant menunjukkan skor kualitas hidup dan status kesehatan yang lebih baik. Pada siklus perawatan ke-7, perbedaan rata-rata adalah 9,9 poin. Namun, meski GHS/QOL relatif terjaga di kedua kelompok, waktu median hingga deteriorasi bagi pasien yang mendapatkan imulunestrant adalah 5,6 bulan, lebih baik dibandingkan 3,8 bulan dengan terapi endokrin, meskipun hasil ini memiliki beberapa batasan.
Lanjutan hasil menunjukkan bahwa imulunestrant memperlihatkan keuntungan di semua domain fungsi fisik dan emosional, sementara pengobatan endokrin mengalami penurunan pada skor gejala termasuk kelelahan dan nyeri. Di sisi lain, imulunestrant menunjukkan masalah pada gejala mual dan diare yang lebih tinggi dibandingkan dengan terapi endokrin.
Secara keseluruhan, imulunestrant, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan abemaciclib, terbukti memberikan peningkatan hasil bagi pasien dengan kanker payudara ER+/HER2-negatif. Data dari trial EMBER-3 menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam hal kualitas hidup meski adanya efek samping yang perlu diperhatikan. Hal ini mungkin menawarkan pilihan pengobatan baru untuk pasien yang mengalami kemunduran setelah terapi endokrin.
Sumber Asli: www.onclive.com