Innovent Biologics mempersembahkan hasil studi fase 1 tentang IBI363, terapi baru untuk kanker kolorektal. Monoterapi meningkatkan harapan hidup median menjadi 16,1 bulan. Kombinasi terapi dengan bevacizumab menunjukkan signifikansi dengan tingkat respon objektif 15,1%. Peneliti menekankan potensi IBI363 dalam mengubah tumor “dingin” menjadi “panas” dan mengatasi kekurangan pengobatan saat ini.
Sebuah terapi kanker baru yang disebut IBI363 telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengobatan kanker kolorektal sulit diobati. Berdasarkan presentasi di Pertemuan Tahunan ASCO 2025, data menunjukkan bahwa penggunaan IBI363 sebagai monoterapi dapat meningkatkan angka harapan hidup median menjadi 16,1 bulan, dibandingkan dengan 6,4 hingga 9,3 bulan untuk pengobatan standar. Selain itu, terapi kombinasi dengan bevacizumab menunjukkan objek yang memuaskan, dengan tingkat respon objektif mencapai 15,1% dan tingkat kontrol penyakit 61,6%.
Menurut data, pasien tanpa metastasis hati mendapatkan hasil yang lebih baik, dengan tingkat respon objektif sebesar 31,3% dan waktu kelangsungan hidup bebas progresi rata-rata 7,4 bulan. Meski demikian, kegunaan IBI363 sebagai monoterapi menunjukkan tingkat respon objektif yang lebih rendah yakni 13,6% pada dosis 1 mg/kg setiap dua minggu.
Sebanyak 27,9% pasien yang menjalani monoterapi mengalami efek samping atau kejadian yang berhubungan dengan pengobatan pada tingkat yang lebih tinggi, sedangkan angka ini sedikit lebih tinggi pada pasien yang menggunakan kombinasi terapi, mencapai 35,6%. Meskipun begitu, tidak ditemukan sinyal keamanan baru yang mengkhawatirkan pada IBI363.
Dalam analisis lebih dalam, peneliti menemukan bahwa kedua subgrup pasien, baik yang memiliki maupun tidak memiliki metastasis hati, menunjukkan harapan hidup yang baik. Terkait kemanjuran IBI363, analisis sel tumor menunjukkan bahwa terapi ini dapat mengubah “tumor dingin” menjadi “tumor panas” dengan meningkatkan infiltrasi sel T yang spesifik tumor, yang bisa memberikan efek anti-kanker lebih baik.
Profesor Tao Zhang dari Rumah Sakit Uni, Universitas Tongji, menekankan pentingnya inovasi ini. “Kanker kolorektal adalah kanker ketiga yang paling umum dan keempat dalam hal kematian terkait kanker di seluruh dunia. Terdapat kebutuhan klinis yang signifikan untuk terapi yang lebih efektif setelah kegagalan terapi standar,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Hui Zhou, Wakil Presiden Senior Innovent, berbagi bahwa studi lebih lanjut sedang direncanakan untuk mengeksplorasi potensi IBI363 dalam jangka panjang. Innovent yang mengembangkan IBI363 juga menawarkan potensi untuk perubahan besar dalam cara kita menangani berbagai jenis kanker, terutama untuk yang saat ini dianggap “dingin”.
Data baru dari studi ini menunjukkan IBI363 sebagai pilihan inovatif dalam mengobati kanker kolorektal, dengan harapan hidup yang lebih baik dibandingkan pengobatan standar. Terapi ini juga menunjukkan potensi yang kuat terutama bagi pasien tanpa metastasis hati. Dengan tingkat respon objektif yang menjanjikan pada kombinasi dengan bevacizumab, IBI363 bisa jadi alternatif yang layak untuk pasien kanker kolorektal yang sulit diobati dan memiliki kebutuhan klinis yang mendesak.
Sumber Asli: www.stocktitan.net