Dua studi di ASCO menunjukkan bahwa krim estrogen aman untuk penyintas kanker payudara yang lebih tua dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup. Selain itu, penggunaan ganja tidak memperburuk hasil bagi pasien yang menerima imunoterapi.
Pembaca Health Rounds yang terhormat! Kini kita membahas dua studi penting yang dipresentasikan di pertemuan ilmiah American Society of Clinical Oncology di Chicago, yang baru saja berakhir. Keduanya membawa berita positif bagi para pasien yang menjalani perawatan kanker.
Satu studi menunjukkan bahwa krim estrogen aman bagi para penyintas kanker payudara yang lebih tua. Wanita pascamenopause, yang menggunakan krim estrogen untuk mengatasi gejala menopause, ternyata memiliki peluang lebih lama untuk bertahan hidup dibandingkan mereka yang tidak menggunakan. Menurut peneliti, penggunaan krim ini tidak meningkatkan risiko penyakit, yang sebelumnya menjadi kekhawatiran.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 18.000 pasien kanker payudara perempuan berusia 65 tahun ke atas. Dari jumlah itu, sekitar 800 orang menggunakan krim estrogen vaginal. Setelah menganalisis data, mereka menemukan risiko kematian dari kanker payudara 47% lebih rendah pada pengguna krim tersebut dibanding non-pengguna, dan risiko kematian secara keseluruhan 44% lebih rendah.
Penggunaan krim estrogen lebih dari tujuh tahun juga menunjukkan manfaat bertahan hidup tambahan. “Temuan ini menunjukkan bahwa terapi hormon lokal mungkin tidak meningkatkan risiko kematian secara umum atau terkait kanker payudara,” ungkap peneliti.
Lalu, ada studi lain yang menemukan penggunaan ganja tidak memperburuk hasil untuk pasien yang mendapatkan imunoterapi seperti Keytruda dari Merck atau Opdivo dari Bristol Myers Squibb. Studi yang dikatakan sebagai yang terbesar ini meneliti 1.666 pasien yang memulai perawatan dengan pengobatan ini.
Sekitar 17% dari pasien yang diperiksa mengaku menggunakan ganja secara rutin. Selama masa tindak lanjut rata-rata 10,4 bulan, penggunaan ganja mereka tetap stabil. Dr. Song Yao dari Roswell Park Comprehensive Cancer Center menyatakan bahwa penggunaan ganja tidak mengurangi efektivitas pengobatan imunoterapi.
Namun, Yao menekankan bahwa pasien yang tidak menggunakan ganja tidak disarankan untuk memulainya hanya berdasarkan hasil penelitian ini. Penting bagi pasien yang menggunakan ganja untuk melaporkan ke dokter mereka karena produk ganja dapat meningkatkan risiko infeksi atau memengaruhi metabolisme imunosupresan.
Apakah itu krim estrogen untuk membantu gejala menopause atau penggunaan ganja, hasil dari kedua studi ini memberikan wawasan berharga di dunia pengobatan kanker. Terus ikuti update kami untuk informasi kesehatan terkini!
Studi-studi yang dipresentasikan di ASCO menunjukkan bahwa krim estrogen aman dan dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup bagi wanita pascamenopause yang selamat dari kanker payudara. Selain itu, penggunaan ganja saat berobat dengan imunoterapi tidak mengganggu efektivitas pengobatan tersebut. Hal ini penting untuk pasien kanker agar mereka dapat berbicara dengan dokter mengenai penggunaan produk-produk ini.
Sumber Asli: www.tradingview.com