Pengujian genomik tidak selalu mengubah klasifikasi risiko atau pilihan pengobatan bagi pasien kanker prostat lokal. Penelitian menunjukkan bahwa pengujian cenderung mempertahankan atau menurunkan tingkat risiko untuk pasien berisiko sangat rendah. Keputusan pengobatan setelah pengujian juga cenderung stagnan.
Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan pada 21 Januari mengungkapkan bahwa pengujian genomik berbasis jaringan tidak selalu mempengaruhi klasifikasi risiko atau keputusan pengobatan untuk pasien dengan kanker prostat lokal. Peneliti dari Moffitt Cancer Center menganalisis dampak dari tiga kelas genomik utama: Decipher, Oncotype DX Genomic Prostate Score (GPS), dan Prolaris. Mereka menemukan bahwa pengujian ini sering tidak merubah tingkat risiko, bahkan untuk pasien berisiko sangat rendah atau rendah. Selain itu, keputusan mengenai pengobatan setelah pengujian rata-rata tetap tidak berubah, atau sedikit lebih condong kepada pengawasan aktif.
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker umum yang menyerang pria. Pemilihan pengobatan yang tepat sangat penting untuk pasien dengan kanker prostat lokal yang baru terdiagnosis. Pengujian genomik bertujuan untuk membantu dalam klasifikasi risiko dan menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat. Namun, seiring berkembangnya penelitian, penting untuk mengevaluasi seberapa efektif pengujian ini dalam mempengaruhi keputusan klinis.
Meskipun pengujian genomik tidak konsisten mempengaruhi klasifikasi risiko atau keputusan pengobatan, perbedaan antara studi observasional dan acak menunjukkan perlunya uji coba dengan rancangan yang baik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran pengujian genomik pada pasien kanker prostat yang baru terdiagnosis.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com