Dosis Biwaktu TAS-102 Kurangi Toksisitas Pada Pasien Kanker Kolorektal

Gambar kemoterapi biwiwkly mengurangi efek samping dengan dosis obat kanker

Dosis biwaktu TAS-102 menunjukkan efektivitas dalam pengobatan kanker kolorektal metastatik dan mengurangi toksisitas dibandingkan dosis standar. Peneliti mendapati bahwa metode baru ini dapat bermanfaat bagi pasien berisiko tinggi, dengan hasil tanpa penggunaan G-CSF dan tidak ada kejadian demam neutropenik.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal The Oncologist menunjukkan bahwa penggunaan dosis biwaktu dari trifluridine-tipiracil (TAS-102) pada pasien kanker kolorektal metastatik dapat mengurangi toksisitas sembari tetap efektif. Penelitian ini melibatkan analis beragam efek dari metode baru yang digunakan oleh tim peneliti, termasuk seorang dokter dari Fox Chase Cancer Center.

TAS-102, dikenal dengan nama merek Lonsurf, dirancang untuk pasien kanker kolorektal yang tidak merespons terapi lini pertama dan kedua serta tidak dapat diobati dengan operasi. Dosis standar biasanya diberikan dua kali sehari selama 5 hari berturut-turut dan diulang pada hari ke-delapan hingga ke-duabelas di siklus kemoterapi selama 28 hari.

Penggunaan dosis standar seringkali menyebabkan penekanan sumsum tulang yang parah, sehingga pasien sering membutuhkan penurunan dosis atau penundaan terapi untuk pemulihan. Beberapa pasien juga perlu menggunakan obat bernama G-CSF untuk meningkatkan jumlah sel darah putih, meski obat ini dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti nyeri tulang.

Studi retrospektif ini, yang dilakukan oleh Christopher G. Cann, MD, dan tim peneliti dari berbagai institusi, melibatkan 61 pasien kanker kolorektal metastatik yang mendapat biwaktu dosis TAS-102. Dosis ini diberikan dari hari 1 sampai 5, lalu diteruskan dari hari 15 sampai 19 dalam siklus 28 hari. Penelitian menunjukkan bahwa alternatif dosis ini tetap efektif dan mengurangi penyimpangan dari pengobatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pasien yang menggunakan dosis biwaktu yang membutuhkan G-CSF atau mengalami demam neutropenik, yang bisa berbahaya. Cann menjelaskan, “Temuan ini memberikan alternatif cara untuk mendosir kemoterapi yang menjaga efektivitas sambil mengurangi toksisitas.” Ia menambahkan bahwa penjadwalan dosis ini mungkin sangat bermanfaat bagi pasien yang lebih tua atau yang telah mengalami toksisitas akibat kemoterapi.

Namun, meskipun hasilnya menjanjikan, Cann menekankan pentingnya memperolehnya data lebih lanjut dari studi prospektif dan multicenter untuk memvalidasi penggunaan dosis biwaktu TAS-102 secara lebih luas.

Studi ini menunjukkan bahwa dosis biwaktu TAS-102 dapat mengurangi toksisitas sambil tetap mempertahankan efektivitas pengobatan pada pasien kanker kolorektal. Dengan penemuan ini, kemungkinan munculnya alternatif dalam pengaturan dosis kemoterapi semakin terbuka, khususnya untuk pasien yang lebih rentan. Data lebih lanjut masih diperlukan untuk memperluas penggunaan metode dosis ini.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *