Studi di Christian Medical College, Vellore, menyoroti pentingnya dukungan psikososial bagi anak penderita kanker. Banyak anak mengalami masalah terkait mental dan emosional pasca pengobatan. Penelitian ini merekomendasikan integrasi layanan psikososial dalam perawatan kanker pediatrik untuk meningkatkan kualitas hidup anak.
Sebuah studi terbaru di India menekankan perlunya dukungan psikologis yang tepat waktu bagi anak-anak yang menderita kanker. Lakshmi, ibu dari seorang penyintas leukemia berusia 9 tahun, menceritakan pengalaman anaknya yang mengalami ketakutan dan mimpi buruk pasca pengobatan. Ia menyatakan bahwa dukungan konseling sangat penting untuk membantu putranya kembali bersekolah dan mengatasi ketakutannya. Ia berkata, “Terapi psikologis yang kami terima menyelamatkan keluarga kami.”
Studi berjudul ‘Isu psikososial yang dihadapi anak-anak dengan kanker: Pelajaran yang dipetik dari pusat perawatan tersier di India Selatan’, dilakukan di Christian Medical College (CMC), Vellore. Dr. Sheena Shajan dan timnya mengevaluasi lebih dari 200 pasien kanker anak dan mengungkapkan masalah psikososial yang sering diabaikan. Hasil studi membagi isu psikososial dalam empat kategori: terkait akademik (44%), perawatan (29%), penyakit (19%), dan hubungan interpersonal (1%). Ternyata, 7% anak mengalami masalah di semua kategori.
“Studi ini menunjukkan bahwa walaupun angka kelangsungan hidup kanker anak meningkat, kualitas hidup dan kesehatan mental pemenang kanker perlu mendapatkan perhatian yang sama,” kata Dr. Hema N Srinivasan, co-author sekaligus psiko-onkologi anak di CMC. Ia menambahkan bahwa banyak anak yang mengatasi masalah berkaitan dengan reintegrasi sekolah, citra tubuh, kecemasan terhadap rumah sakit, serta ketakutan akan kekambuhan.
Anak-anak yang lebih tua, di atas 13 tahun, mengalami stres terkait akademik sementara yang lebih muda, di bawah 7 tahun, menunjukkan tantangan perilaku terkait perawatan. Sebagian besar dari mereka hanya memerlukan psikoterapi, dengan hanya 7% yang memerlukan obat psikiatri. Lebih dari 43% anak menerima psikoterapi yang lebih panjang dengan pendekatan yang bertujuan pada usia, seperti terapi bermain dan teknik kognitif-perilaku.
Studi ini menekankan pentingnya dukungan psikososial yang terintegrasi dalam layanan onkologi pediatrik, terutama dalam konteks budaya India. Dr. Rikki R. John menambahkan, “Penelitian ini adalah panggilan untuk tindakan bagi sistem kesehatan untuk berinvestasi dalam layanan psiko-onkologi. Mengatasi luka-luka tak terlihat adalah kunci untuk penyembuhan holistik.”
Tim peneliti juga terdiri atas Dr Leenu L Joseph, Dr Deepthi Boddu, Dr Leni G Mathew, dan Dr Sidharth Totadri. Hasil studi ini dipublikasikan dalam Indian Journal of Cancer.
Kesimpulan dari studi ini menegaskan bahwa meskipun angka kelangsungan hidup kanker anak semakin meningkat, kesehatan mental dan kualitas hidup mereka tetap krusial. Penanganan psikososial yang tepat dapat membantu anak-anak menghadapi tantangan emosional pasca perawatan, terutama ketika integrasi ke sekolah dan masalah psikologis lainnya muncul. Ini tentu sangat penting bagi sistem kesehatan untuk meningkatkan layanan psiko-onkologi di India.
Sumber Asli: www.uniindia.com