Pemblokiran enzim aldolase A pada sel kanker hati telah terbukti menghentikan pertumbuhan tumor dengan menyebabkan “stres energi”. Penelitian ini menunjukkan pentingnya aldolase A dalam jalur glikolisis dan mengindikasikan strategi baru untuk terapi kanker hati.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemblokiran enzim aldolase A pada sel kanker hati dapat menghentikan pertumbuhan tumor. Dalam percobaan pada sel kanker di tikus dan garis sel kanker manusia, peneliti menemukan bahwa aldehid A berperan penting dalam mengendalikan energi dalam sel kanker. Tanpa aktivitas enzim ini, sel kanker mengalami “stres energi” dan aktivitas pembagiannya terhenti.
Menariknya, pemblokiran langkah awal dalam jalur glikolisis tidak menghasilkan efek yang sama pada pertumbuhan sel kanker. Para peneliti menemukan bahwa meskipun jalur glikolisis diblokir, aldolase A tetap penting, karena memicu akumulasi senyawa energi, fructose-bisphosphate. Akumulasi ini menjebak energi, menjadikan jalur glikolisis sebagai proses yang mengkonsumsi energi ketimbang memproduksinya.
Tim peneliti juga melakukan uji coba pada tikus yang menderita kanker hati. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika aktiviti aldolase A dimatikan secara genetik, pertumbuhan kanker berkurang dan tikus tersebut bertahan lebih lama. Menghentikan aldolase A dapat menargetkan ketidakstabilan metabolik sel kanker dan mengurangi pertumbuhan tumor.
Kanker hati sering kali berpola metabolik yang bergantung pada jalur glikolisis, sebuah proses yang mengubah glukosa menjadi energi. Teori “Warburg effect” menjelaskan bahwa sel kanker cenderung menggunakan glikolisis meski oksigen tersedia. Penelitian menunjukkan bahwa pemblokiran aldolase A dapat mengganggu proses ini, memberikan sekilas tentang terapi baru yang mungkin lebih efektif dalam melawan kanker dengan cara menargetkan jalur metabolik spesifik.
Temuan ini menunjukkan potensi pemanfaatan pemblokiran aldolase A sebagai terapi baru untuk kanker hati. Penelitian lanjut diperlukan untuk mengembangkan inhibitor aldolase A yang efektif dan aman, yang dapat secara selektif mengatasi sel kanker dengan memanfaatkan kelemahan metabolik mereka. Pendekatan ini membuka jalan bagi pengobatan kanker yang lebih tepat sasaran.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com