- Wanita di atas 65 tahun masih berisiko tinggi terkena kanker serviks.
- WHO mencatat ada 660.000 kasus kanker serviks di 2022.
- Kinerja vaksinasi HPV global sangat diharapkan dapat menurunkan kasus kanker.
- Studi menunjukkan prevalensi HPV tinggi di kalangan wanita berusia di atas 65 tahun.
- Perlu perhatian lebih dari pemerintah terhadap kesehatan wanita di usia tua.
Penelitian Menyebut Wanita 65 Tahun ke Atas Rentan Kanker
Penawaran skrining serviks untuk wanita berusia 65 tahun ke atas kini menjadi sorotan utama. Sebuah penelitian baru mengungkapkan fakta mencengangkan: perempuan dalam kelompok usia ini masih berisiko tinggi terkena kanker akibat human papillomavirus (HPV). Menurut penelitian yang dirilis, meskipun kanker serviks bisa dicegah, pada tahun 2022 saja terdapat sekitar 660.000 kasus kanker serviks dan 350.000 kematian di seluruh dunia, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kenaikan Kasus Kanker Serviks di Usia Tua
HPV terdeteksi pada sekitar 95% kasus kanker serviks, yang membutuhkan penanganan serius lantaran dapat berkembang menjadi tumor dari sel-sel abnormal yang muncul di lapisan serviks. Dalam rencana strategis global WHO, setiap negara diharapkan bisa memvaksinasi 90% gadis dengan vaksin HPV dan melakukan skrining 70% wanita hingga tahun 2030. Penemuan ini cukup menyedihkan jika melihat bahwa kasus baru kanker serviks dikalangan wanita berusia diatas 65 tahun, meningkat hingga lebih dari 157.000 kasus tahun lalu, dengan kematian hampir mencapai 125.000 jiwa.
Keprihatinan Lanjutan terhadap Skrining Kanker
Sebuah studi observasional besar yang diterbitkan dalam jurnal Gynecology and Obstetrics Clinical Medicine telah membongkar realitas mengkhawatirkan ini. Penelitian yang dilakukan di Tiongkok melibatkan analisis data skrining kanker serviks dari lebih dari 2 juta wanita, di mana 17.420 di antaranya berusia 65 tahun ke atas. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita di usia ini memiliki prevalensi infeksi kanker HPV yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang lebih muda. Hampir 14% dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas terdiagnosa HPV risiko tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan 8% dari kelompok usia muda.
Perlu Tindakan Lebih dalam Skrining
Athena Lamnisos dari yayasan kanker Eve Appeal menekankan pentingnya perhatian pada populasi berusia di atas 65 tahun yang tidak terjangkau vaksinasi dan mungkin tidak pernah menjalani skrining. Penelitian ini menunjukkan, wanita di kelompok usia ini adalah grup berisiko tinggi yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Selain itu, manajer informasi kesehatan di Cancer Research UK, Maxine Lenza, menambahkan bahwa wanita di atas 65 tahun yang juga belum menjalani skrining harus diberi opsi untuk melakukan tes dengan dokter mereka.
Dukungan dari Lembaga Kesehatan
Juru bicara NHS menyatakan bahwa program skrining kanker serviks di Inggris mengikuti rekomendasi dari Komite Skrining Nasional UK terkait usia dan frekuensi skrining, yang terus diperbarui dengan bukti ilmiah terbaru. Selain itu, Departemen Kesehatan juga menekankan pentingnya meningkatkan partisipasi wanita dalam program skrining untuk mendeteksi potensi kanker serviks lebih awal dan memberikan perlindungan terbaik dari penyakit ini. Meski banyak wanita mungkin merasa terabaikan, perlu dipastikan semua berhak mendapat perhatian medis yang sama.
Secara keseluruhan, penelitian ini menggarisbawahi perlunya penawaran skrining kanker serviks bagi wanita di atas usia 65 tahun. Kenaikan kasus baru kanker serviks dan kematian yang tinggi di kelompok usia ini menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok berisiko tinggi. Tindakan bersama dari lembaga kesehatan dan pemerintah diperlukan untuk memastikan bahwa semua perempuan, terlepas dari usia, mendapatkan perlindungan yang memadai terhadap kanker serviks.