Studi mengungkapkan hubungan antara kanker payudara tahap lanjut dan prevalensi penyakit kardiovaskular. Dari penelitian 19.292 pasien, mereka dengan kanker lanjut menunjukkan odds ratio 1,10 untuk CVD. Kanker reseptor positif menunjukkan risiko lebih tinggi dibandingkan reseptor negatif.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa individu dengan kanker payudara yang lebih maju saat diagnosis memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular (CVD). Penelitian ini menganalisis wanita berusia 66 tahun ke atas dengan kanker payudara lanjut, membandingkan mereka yang memiliki kanker lanjut dengan pasien kanker tahap awal. Dari 19.292 pasien yang diteliti, 9.478 memiliki CVD, dengan odds ratio untuk kanker lanjut adalah 1,10 (P = 0,007).
Studi ini menemukan bahwa wanita dengan kanker payudara yang positif reseptor hormon memiliki odds ratio 1,11 untuk CVD, sementara yang negatif reseptor hormon tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ketika melihat kanker lanjut dan metastatik secara terpisah, rasio odds tetap konsisten. Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan antara stadium kanker yang lebih maju dan prevalensi CVD, terlepas dari faktor-faktor lain yang dapat memperlambat diagnosis.
Penyakit kardiovaskular adalah masalah kesehatan umum yang dapat berdampak pada individu dengan kanker payudara. Dengan meningkatnya angka kejadian CVD di kalangan pasien kanker, penting untuk mengeksplorasi hubungan antara stadium kanker saat diagnosis dan prevalensi penyakit jantung. Studi ini mengamati wanita berusia lanjut untuk mengidentifikasi potensi risiko yang lebih tinggi terkait kanker payudara yang lebih parah.
Studi ini menegaskan bahwa wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara yang lebih maju memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular. Penemuan ini menyoroti pentingnya pemantauan yang lebih ketat untuk kesehatan jantung pada pasien kanker payudara tahap lanjut. Hasil ini memberikan wawasan berharga bagi pengelolaan pasien kanker dan perluasan penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
Sumber Asli: www.pulmonologyadvisor.com