Dalam podcast “Inside U Miami Medicine”, Dr. Thompson dan Dr. Parekh membahas risiko dan manfaat intervensi awal kanker prostat. Banyak diagnosis tidak memerlukan pengobatan invasif, mendorong pendekatan pemantauan. Diskusi yang mendalam diperlukan untuk menjelaskan pilihan kepada pasien dan mengurangi risiko intervensi yang tidak perlu.
Dalam episode terbaru podcast “Inside U Miami Medicine”, Dr. Thompson dan rekan-rekannya membahas perawatan awal kanker prostat. Kanker prostat merupakan kanker umum pada pria, dan intervensi dini sering kali menimbulkan risiko yang serius, seperti inkontinensia urin dan disfungsi ereksi. Dr. Thompson mengungkapkan temuan dari penelitian yang menunjukkan peningkatan risiko kanker kandung kemih setelah radiasi.
Dr. Parekh menekankan pentingnya mengidentifikasi kanker prostat yang berdampak serius, sementara banyak kanker ditemukan ternyata tidak agresif. Ini mengarah pada pendekatan pemantauan aktif alih-alih pengobatan invasif, guna mengurangi risiko yang tidak perlu. Keputusan dalam perawatan kanker prostat memerlukan waktu dan diskusi mendalam untuk menimbang risiko dan manfaat.
Pusat kesehatan akademik memiliki tanggung jawab mendidik pasien mengenai pilihan perawatan dan mendukung bersama dalam pengambilan keputusan. Melalui pemantauan yang cermat atau pilihan pengobatan, penting bagi setiap pasien untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif. Dapatkan lebih banyak wawasan dengan mendengarkan episode terbaru ini di platform podcast pilihan Anda.
Kanker prostat mempengaruhi lebih dari setengah pria pada usia 80 tahun dan sering kali memerlukan keputusan sulit mengenai intervensi awal. Pengobatan awal mungkin tidak selalu diperlukan, sebab tidak semua diagnosis kanker prostat berisiko tinggi. Diskusi yang terbuka dan informatif diperlukan untuk membantu pasien memahami pilihan pengobatan yang ada dan untuk menghindari intervensi yang tidak perlu.
Diskusi tentang perawatan kanker prostat harus memperhatikan aspek risiko dan manfaatnya. Pendekatan pemantauan aktif semakin diterima untuk menangani tumor rendah yang tidak agresif, sementara terapi invasif dapat berpotensi lebih merugikan dibandingkan dengan penyakit itu sendiri. Pendidikan dan pengambilan keputusan bersama sangat penting bagi pasien untuk mengakses perawatan yang paling sesuai.
Sumber Asli: news.med.miami.edu