- Ilmuwan mengembangkan tes baru untuk pasien kanker payudara.
- Tes ini prediksi kambuhnya kanker dalam 14 hari pertama pengobatan.
- Ribuan pasien dapat dihindari dari pengobatan berlebihan.
- Mencakup pasien dengan kanker payudara HER2 plus.
- Temuan menunjukkan pentingnya terapi hormonal jangka pendek.
Penemuan Tes Baru untuk Pasien Kanker Payudara
Uji baru ini hadir untuk merombak cara perawatan lanjutan bagi ribuan pasien kanker payudara. Para ilmuwan telah menciptakan uji yang dapat memprediksi kemungkinan kambuhnya kanker hanya dua minggu setelah pasien memulai pengobatan. Keberadaan tes ini diharapkan bisa mengurangi perlakuan yang tidak perlu bagi pasien tersebut, berkaitan langsung dengan jenis kanker payudara yang sering muncul.
Target Pengobatan yang Lebih Tepat Sasaran
Tes ini diciptakan khusus untuk pasien dengan kanker payudara tipe reseptor estrogen positif dan reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia positif (HER2+), yang menyumbang sekitar 200.000 kasus kanker global setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal eBioMedicine, tes ini memungkinkan beberapa pasien untuk mengurangi intensitas perawatan mereka. Ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi pasien yang memerlukan strategi terapeutik yang lebih intensif.
Manfaat Terapi Hormonal Singkat Sebelum Bedah
Tim peneliti menganalisis sampel tumor dari 213 pasien dan menemukan bahwa dua minggu terapi hormonal dapat memengaruhi karakteristik beberapa tumor, sehingga memicu perubahan subtipe. Mereka menemukan bahwa tumor tipe Luminal B berisiko tinggi, yang tidak berubah setelah terapi ini, memerlukan perawatan yang lebih intensif. Temuan ini sangat menggambarkan pentingnya melakukan terapi hormonal jangka pendek sebelum tindakan bedah, yang sangat membantu dokter dalam pengambilan keputusan serta perencanaan perawatan yang lebih personalized.
Penemuan tes baru ini menjanjikan harapan baru untuk pasien kanker payudara, terutama yang memiliki tipe reseptor estrogen positif dan reseptor HER2+. Dengan mempercepat pengenalan serta pengobatan yang lebih tepat, diharapkan pasien bisa terhindar dari perawatan yang tidak perlu dan mendapatkan strategi yang lebih efektif untuk melawan penyakit ini. Kesadaran akan pentingnya personalisasi dalam pengobatan kanker sudah semakin dibutuhkan, dan temuan ini membawa kita lebih dekat pada hal itu.