Penelitian Mendesak Pedoman Vaksinasi COVID-19 untuk Pasien Kanker

Penelitian menunjukkan perlunya pedoman vaksinasi COVID-19 bagi pasien kanker. Vaksinasi dapat mengurangi risiko kematian, terutama jika dilakukan dalam 6 bulan sebelum diagnosis. Dari 1765 pasien, mereka yang tidak divaksinasi memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Studi ini merekomendasikan vaksinasi lebih sering bagi pasien kanker untuk meningkatkan hasil kesehatan.

Penelitian menunjukkan perlunya pedoman khusus onkologi tentang vaksinasi COVID-19 bagi pasien kanker. Studi ini menemukan bahwa vaksinasi dapat mengurangi risiko kematian, namun waktu vaksinasi berpengaruh pada risiko tersebut. Penelitian melibatkan 1765 pasien kanker yang terdiagnosis COVID-19 dari 44 praktik di 30 negara bagian AS. Data pasien diperoleh antara April 2021 hingga Juli 2022, dengan dua varian utama yang dianalisis: delta dan omicron. Hasilnya menunjukkan risiko kematian lebih tinggi pada pasien yang tidak divaksinasi atau yang divaksinasi lebih dari enam bulan sebelum diagnosis COVID-19.

Dari 1765 pasien, 38% memiliki tumor solid metastatik, 37% non-metastatik, 21% kanker B-cell, dan 4% kanker hematologis lainnya. Sebanyak 37% pasien divaksinasi kurang dari enam bulan, 31% divaksinasi lebih dari enam bulan sebelum diagnosis, sedangkan 32% tidak divaksinasi. Dari total, 80 pasien meninggal, dengan 58% akibat komplikasi COVID-19 dan 24% akibat progresi kanker.

Analisis menunjukkan pasien yang tidak divaksinasi memiliki risiko kematian yang lebih tinggi (rasio hazard [HR] 1,50), dibandingkan mereka yang divaksinasi dalam enam bulan sebelum diagnosis. Setelah penyesuaian berdasarkan jenis kanker, risiko tetap tinggi untuk pasien tidak divaksinasi (HR 1,48) dan mereka yang divaksinasi lebih dari enam bulan sebelumnya (HR 1,35). Penyesuaian lebih lanjut masih menunjukkan tren serupa.

“Pelaporan sebelumnya menunjukkan hasil buruk setelah infeksi COVID-19 pada pasien kanker,” tulis peneliti. Mereka juga menegaskan pentingnya pedoman onkologi khusus untuk jadwal vaksinasi, mengingat bukti bahwa vaksinasi dapat menurunkan risiko kematian di kalangan pasien kanker. Penelitian ini menyarankan mungkin perlu dilakukan vaksinasi lebih sering dari setahun sekali untuk pasien kanker.

Penelitian ini tidak memiliki pendanaan yang tercantum, meskipun ada pengungkapan konflik kepentingan dari salah satu penulis. Artikel ini awalnya diterbitkan di Cancer Therapy Advisor.

Penelitian ini membahas pentingnya vaksinasi COVID-19 bagi pasien kanker dalam konteks risiko kematian akibat virus. Pasien kanker menghadapi risiko lebih tinggi saat terinfeksi virus, sehingga pemahaman tentang dampak vaksinasi sangat penting. Dengan variasi respons terhadap vaksinasi di antara tipe kanker yang berbeda, pedoman onkologi khusus sangat dibutuhkan untuk menentukan strategi vaksinasi yang optimal.

Kesimpulan dari penelitian ini menyoroti bahwa vaksinasi COVID-19 dapat mengurangi risiko kematian pada pasien kanker, terutama jika dilakukan dalam waktu dekat sebelum diagnosis. Diperlukan pedoman onkologi untuk menentukan jadwal vaksinasi yang optimal bagi pasien kanker, mengingat kompleksitas dan risiko terkait kondisi mereka. Penelitian ini menekankan pentingnya vaksinasi yang lebih sering untuk kelompok pasien ini, guna meningkatkan hasil kesehatan mereka.

Sumber Asli: www.hematologyadvisor.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *