Kerusakan DNA Bertahan Lama Meningkatkan Risiko Kanker

Sebuah studi menunjukkan kerusakan DNA yang bertahan lama di sel punca darah dapat meningkatkan risiko kanker dengan memperbanyak mutasi berbahaya. Sekitar 15-20% mutasi dihasilkan dari kerusakan DNA ini, yang rata-rata bertahan dua hingga tiga tahun. Risikonya lebih tinggi karena memungkinkan banyak peluang untuk kesalahan replikasi saat pembelahan sel.

Penelitian di Wellcome Sanger Institute mengungkap adanya kerusakan DNA yang dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa diperbaiki. Kerusakan ini berpotensi meningkatkan risiko kanker dengan memperbanyak mutasi berbahaya. Temuan ini menunjukkan bagaimana kerusakan yang bertahan lama dapat memicu akumulasi mutasi dari waktu ke waktu, berbeda dari kesalahan dalam urutan genetik yang dikenal sebagai mutasi.

Kerusakan DNA berbeda dari mutasi; kerusakan adalah perubahan kimia pada DNA yang mengganggu pembacaan dan penggandaan urutan genetik. Kerusakan ini dapat menghasilkan kesalahan saat pembelahan sel, yang pada gilirannya memperkenalkan mutasi. Meskipun sel memiliki mekanisme perbaikan untuk kerusakan biasa, beberapa kerusakan tetap tidak terdeteksi dan bertahan melalui beberapa generasi sel.

Temuan tersebut menyoroti pentingnya memahami proses kerusakan DNA dan mekanisme akumulasi mutasi dalam jaringan tertentu seperti sel punca darah. Pemahaman ini dapat mengarah pada pengembangan strategi untuk mengurangi risiko mutasi dan mencegah penyakit terkait, termasuk kanker.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *