Kanker pankreas memiliki tingkat kelangsungan hidup rendah dengan pengobatan yang terbatas. Penelitian terbaru menunjukkan harapan di bidang terapi yang ditargetkan, penghambat PARP, dan pemahaman lebih dalam tentang perilaku sel kanker. Terobosan dalam kombinasi terapi diharapkan dapat meningkatkan hasil pengobatan.
Kanker pankreas dikenal memiliki pertahanan yang kuat, sulit dideteksi, dan sering kali tidak memberikan gejala. Dari semua kasusnya, hanya sekitar 20% kanker pankreas yang dapat dioperasi. Meskipun kemoterapi adalah terapi utama, tingkat kelangsungan hidup lima tahun hanya sekitar 12.8%. Namun, peneliti terus mencari kelemahan pada kanker ini, terinspirasi oleh kelemahan dalam mitologi Yunani.
Eileen O’Reilly, MD, menjelaskan kemajuan dalam terapi yang ditargetkan. Olaparib, penghambat PARP, telah disetujui untuk mengobati tumor pankreas tertentu, tetapi juga sedang ditekan untuk digunakan pada pasien dengan kerusakan genetik lainnya. Penelitian terbaru menunjukkan potensi kombinasi olaparib dengan penghambat titik kontrol imun.
Kedua, analisis perbaikan dalam penanganan tumor yang dipicu oleh mutasi perbaikan DNA menunjukkan janji baru. Meskipun uji klinis dengan hydroxychloroquine belum memperlihatkan keberhasilan, penelitian berlanjut untuk mengidentifikasi penghambat autophagy yang lebih efektif.
Perilaku sel kanker pankreas yang berhati-hati dapat menjadi celah terapi. Mancias menemukan bahwa NCOA4 yang terkait dengan ferritin berperan dalam autophagy dan ferroptosis. Mengontrol proses ini dapat meningkatkan harapan pasien. Terobosan pada terapi berbasis autophagy dan KRAS juga menunjukkan hasil menjanjikan.
Konferensi AACR memberikan forum untuk berdiskusi tentang kemajuan taktik dalam mengobati kanker pankreas, menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam terapi kanker.
Kanker pankreas adalah salah satu jenis kanker paling mematikan, dengan diagnosis yang sering terlambat dan pengobatan yang terbatas. Para peneliti terus mencari cara baru untuk mengatasi populasi tumor yang kompleks dan resistensi terhadap terapi. Fokus utama penelitian terakhir beralih ke terapi yang lebih ditargetkan dan kombinasi yang lebih efektif, dengan harapan dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas hidup pasien.
Pengobatan kanker pankreas terus berevolusi dengan penelitian yang menjanjikan di bidang terapi yang ditargetkan. Identifikasi kelemahan dalam sel kanker, mekanisme autophagy, serta pengembangan terapi baru membuat harapan untuk pengobatan kanker pankreas semakin membara. Konferensi baru-baru ini menyoroti inovasi di bidang ini dan potensi pengobatan yang lebih efektif di masa depan.
Sumber Asli: www.aacr.org