Kanker serviks adalah masalah kesehatan masyarakat di India dengan tingkat kematian yang tinggi. Metode pencegahan termasuk skrining dan vaksinasi HPV. Skrining kanker serviks dilakukan melalui berbagai tes, sedangkan vaksinasi direncanakan untuk anak perempuan dan wanita dewasa. Pendidikan dan kesadaran dalam masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Kanker serviks merupakan jenis kanker kedua yang paling umum di kalangan wanita di India, menyebabkan lebih dari 50.000 kematian terkait kanker setiap tahun. Jumlah kasus kanker serviks mencapai 3,4 lakh pada tahun 2023. Berbeda dengan kanker payudara, kanker ini paling banyak menyerang wanita berusia 35-44 tahun dan dapat dicegah melalui dua metode utama: skrining dan vaksinasi.
Kanker serviks lebih umum terjadi pada wanita pasca-menopause dan dipicu oleh infeksi Human papillomavirus (HPV) tipe tinggi. Risiko kanker ini meningkat pada wanita dengan beberapa faktor seperti usia awal berhubungan seksual, banyak pasangan seksual, dan gangguan kesehatan lainnya. Gejala awal termasuk perdarahan antara periode dan nyeri panggul, sedangkan diagnosis memerlukan pemeriksaan fisik dan beberapa metode skrining.
Pencegahan kanker serviks melalui skrining dan vaksinasi sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan. Skrining meliputi tes PAP dan tes DNA HPV, di mana FOGSI merekomendasikan protokol skrining sesuai sumber daya. Vaksinasi terhadap HPV di Indonesia penting untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kanker serviks dan jenis kanker lainnya. Kesadaran serta penerapan metode ini di tingkat dasar diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat bebas kanker.
Sumber Asli: bwhealthcareworld.com