Penelitian ACCELERATE mengungkapkan bahwa kemoradioterapi tidak meningkatkan angka bebas kekambuhan pada pasien kanker kantong empedu setelah operasi. Analisis data menunjukkan hasil yang mirip antara kemoterapi tunggal dan kombinasi dengan CRT, menandakan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami manfaat terapi ini dalam konteks klinis.
Hasil dari uji coba ACCELERATE fase 3 menunjukkan bahwa penambahan kemoradioterapi (CRT) pada kemoterapi tidak meningkatkan angka bebas kekambuhan (RFS) pada pasien dengan kanker kantong empedu yang telah diangkat secara bedah. Pada presentasi di Simposium Gastrointestinal ASCO 2025, estimasi RFS menunjukkan HR 1.59 antara dua kelompok, dan angka kematian termasuk dalam analisis berdasarkan status CA 19.9 mencatat HR 6.49.
Total 94 pasien diacak ke dalam kelompok kemoterapi tunggal (49 pasien) atau kemoterapi ditambah CRT (45 pasien). Regimen melibatkan beberapa siklus gemcitabine dan oxaliplatin atau cisplatin pada kelompok kemoterapi tunggal, sementara kelompok kombinasi menerima kemoterapi diikuti dengan CRT. Peneliti Atul Sharma menekankan perlunya studi lebih lanjut karena keakuratan data terbatas akibat inskripsi yang tidak mencukupi.
Pangkal penelitian ini adalah untuk menilai apakah CRT dapat meningkatkan RFS yang diperkirakan akan meningkat dari 18 bulan menjadi 28 bulan. Kriteria inklusi mencakup pasien dengan cholecystectomy radikal dengan penyakit pT2 atau lebih tinggi, sementara pasien dengan riwayat kanker dalam 5 tahun terakhir dikecualikan. Evaluasi terhadap efek samping menunjukkan variasi dalam kejadian efek samping dan ketahanan pasien di kedua kelompok.
Kanker kantong empedu merupakan jenis kanker yang sering terdiagnosis setelah stadium lanjut. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kemoterapi dapat memberikan manfaat bagi pasien yang menjalani operasi untuk mengangkat tumor. Namun, perlu diteliti lebih jauh mengenai efektivitas penambahan kemoradioterapi sebagai terapi tambahan. Uji coba ACCELERATE bertujuan untuk mengevaluasi potensi peningkatan RFS dari kombinasi kemoradioterapi dan kemoterapi standar, yang menjadi fokus perdebatan di kalangan ahli onkologi. Data rekapituasi prior menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk terapi kemoterapi tunggal, namun data baru tentang manfaat CRT diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan kemoradioterapi tidak memberi dampak positif terhadap angka bebas kekambuhan pada kanker kantong empedu setelah operasi. Temuan yang diperoleh akan mendorong penelitian lanjutan untuk memahami hubungan antara therapy dan hasil klinis pada pasien. Kesimpulannya, dibutuhkannya lebih banyak data dan uji coba untuk menentukan pengaruh CRT dan efektivitas terapi kanker di masa mendatang.
Sumber Asli: www.onclive.com