Analisis dari uji klinis di Dana-Farber menunjukkan bahwa pasien kanker kolorektal stadium 3 dengan ctDNA positif mungkin mendapat manfaat dari tambahan celecoxib setelah operasi. Mereka yang menggunakan celecoxib menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup bebas penyakit dibandingkan dengan hanya terapi standar. Temuan ini dapat membantu dalam pendekatan terapi yang dipersonalisasi bagi pasien.
Sebuah analisis data dari uji coba klinis acak di Dana-Farber Brigham Cancer Center menunjukkan bahwa pasien kanker kolorektal stadium 3 dengan bukti kanker residu dalam darah setelah operasi mungkin mendapatkan manfaat dari penambahan celecoxib setelah operasi. Pasien dengan tes positif DNA tumor yang bersirkulasi (ctDNA) mengalami hasil yang lebih buruk secara umum, tetapi mereka yang diobati dengan celecoxib menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup bebas penyakit yang signifikan.
Dr. Jonathan Nowak, seorang ahli patologi di Dana-Farber, menyatakan bahwa temuan ini menjadi salah satu yang pertama menunjukkan bahwa status ctDNA dapat digunakan untuk memilih pasien yang merespons lebih baik terhadap obat. Penelitian ini juga menambah bukti bahwa celecoxib meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker kolorektal yang bermutasi PIK3CA.
Pasien dengan kanker kolorektal stadium 3 dirawat awalnya dengan operasi untuk mengangkat kanker dari usus besar dan kelenjar getah bening. Setelah operasi, biasanya mereka menjalani kemoterapi adjuvan untuk mengurangi risiko kekambuhan. Namun, sebagian pasien mengalami kekambuhan, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mencari cara memperbaiki terapi adjuvan.
Uji klinis yang melibatkan celecoxib dilakukan antara tahun 2010 dan 2015 dengan melibatkan 2.526 pasien. Pasien diacak untuk menerima kemoterapi adjuvan dengan atau tanpa celecoxib. Meskipun ada manfaat moderat dari celecoxib, hasil sebelumnya tidak signifikan secara statistik. Temuan baru menunjukkan bahwa obat anti-inflamasi dapat menguntungkan beberapa pasien.
Dalam studi ini, tim peneliti menganalisis 1.011 dari 2.526 pasien yang bersedia memberikan sampel darah. Setelah uji ctDNA, ditemukan bahwa pasien dengan hasil ctDNA positif yang mengonsumsi celecoxib mengalami kelangsungan hidup bebas penyakit yang lebih baik dibandingkan yang hanya menerima kemoterapi standar. Namun, tidak ada perbedaan signifikan pada mereka dengan hasil ctDNA negatif.
“Berdasarkan analisis ini, manfaat celecoxib bersama kemoterapi terlihat menjanjikan bagi pasien kanker kolorektal stadium awal dengan ctDNA positif setelah pengobatan utama,” kata para peneliti. Penelitian lanjutan akan membantu menentukan pasien mana yang mungkin mendapatkan manfaat dari celecoxib bersama pengobatan standar.
Kanker kolorektal stadium 3 umumnya diobati dengan operasi dan kemoterapi. Namun, relaps kanker bisa terjadi pada sebagian pasien. Penelitian terbaru berfokus pada penggunaan celecoxib, obat anti-inflamasi, sebagai tambahan terapi bagi pasien dengan ctDNA positif setelah operasi, dengan harapan meningkatkan kelangsungan hidupnya. Uji klinis sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak signifikan, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut berdasarkan status ctDNA.
Studi ini menunjukkan bahwa analisis ctDNA setelah operasi dapat membantu mengidentifikasi pasien stadium awal kanker kolorektal yang mungkin mendapat manfaat dari celecoxib. Hasil ini menambah pengetahuan mengenai penggunaan terapi tambahan untuk meningkatkan prognosis pasien dengan risiko kekambuhan tinggi.
Sumber Asli: www.news-medical.net