Penelitian di STS 2025 menunjukkan lobektomi dan segmentektomi memiliki kelangsungan hidup lebih baik dibanding reseksi baji untuk pasien NSCLC tahap awal. Dengan menggunakan data real-world dari lebih dari 32.000 pasien, lobektomi menunjukkan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun tertinggi yaitu 71,9%. Penelitian ini menekankan pentingnya memadukan data RCT dan real-world untuk perawatan kanker paru yang lebih baik.
Penelitian terbaru yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Society of Thoracic Surgeons (STS) 2025 menunjukkan bahwa reseksi anatomic, seperti lobektomi dan segmentektomi, meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang pada pasien dengan kanker paru paru non-sel kecil (NSCLC) tahap awal dibandingkan dengan reseksi baji. Penelitian ini menganalisis hasil dari lebih dari 32.000 pasien NSCLC tahap 1A dengan mengikuti data dari STS General Thoracic Surgery Database dan menghubungkannya dengan National Death Index dan database Medicare dan Medicaid.
Kanker paru adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, dan pengobatannya bergantung pada berbagai faktor, termasuk tahap kanker dan metode bedah. Resepsi anatomic dikhususkan untuk mengangkat bagian tertentu dari paru-paru untuk menyingkirkan jaringan kanker dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan metode lainnya. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi dokter dalam menentukan pilihan operasi yang optimal bagi pasien kanker paru paru.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dokter dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat terkait perawatan kanker paru. Hasil menunjukkan bahwa usaha penyediaan data dunia nyata sangat penting untuk memahami dampak jangka panjang dari pilihan bedah. Menyelaraskan temuan penelitian dengan praktik dunia nyata membantu meningkatkan hasil untuk pasien secara keseluruhan.
Sumber Asli: www.news-medical.net
