Metode Baru Meningkatkan Deteksi Kanker Prostat untuk Lesi yang Menantang

Studi ini menemukan bahwa kepadatan antigen spesifik prostat berbasis zona transisi dapat meningkatkan deteksi kanker prostat pada lesi PI-RADS 3. Data dari 154 pasien menunjukkan kombinasi TZPSAD dan rasio TZ dengan usia menawarkan akurasi tinggi dalam klasifikasi kanker.

Studi ini meneliti efektivitas kepadatan antigen spesifik prostat berbasis zona transisi untuk mengidentifikasi kanker prostat yang signifikan secara klinis pada lesi yang diklasifikasikan sebagai skor PI-RADS 3. Kanker prostat merupakan keganasan kedua paling umum dengan sekitar 1,2 juta kasus baru setiap tahun. Lesi dengan skor PI-RADS 3 sering menimbulkan tantangan dalam diagnosis karena hanya 36% yang teridentifikasi sebagai ganas. Penelitian ini mengumpulkan data dari 154 pasien yang menjalani pencitraan resonansi magnetik multiparametrik dan biopsi terarah selama periode lima tahun. Ditemukan bahwa kombinasi ukuran TZPSAD dan rasio TZ dengan usia mencapai AUC tertinggi sebesar 0,838, menunjukkan peningkatan dalam akurasi diagnosis.

Kanker prostat adalah penyebab kematian yang signifikan di kalangan pria di seluruh dunia. Meskipun kemajuan dalam teknologi pencitraan, lesi yang diklasifikasi sebagai PI-RADS 3 masih sulit didiagnosis, seringkali mengarah pada biopsi yang tidak perlu. Penelitian ini memfokuskan pada variabel yang berhubungan dengan volume prostat, terutama mengukur kepadatan antigen spesifik prostat berdasarkan metrik zona transisi, untuk meningkatkan deteksi kanker.

Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan TZPSAD dan rasio TZ sebagai prediktor independen dapat mengurangi prosedur yang tidak perlu dan meningkatkan manajemen pasien. Pendekatan ini berpotensi memperbaiki pedoman klinis dalam diagnosis kanker prostat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dan menetapkan ambang batas lebih lanjut untuk ukuran TZ.

Sumber Asli: evrimagaci.org

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *