Studi di Yancheng Third People’s Hospital mengeksplorasi metode baru untuk mendeteksi kanker prostat signifikan pada lesi PI-RADS 3, dengan berfokus pada kepadatan antigen spesifik prostat di zona transisi. Temuan menunjukkan bahwa kombinasi variabel seperti TZPSAD dan rasio TZ lebih efektif dibandingkan PSAD dalam prediksi kanker prostat. Ini berpotensi mengurangi biopsi yang tidak perlu dan meningkatkan manajemen pasien.
Studi ini menginvestigasi efektivitas kepadatan antigen spesifik prostat (PSAD) berbasis zona transisi untuk mengidentifikasi kanker prostat secara klinis signifikan (csPCa) pada lesi dengan skor PI-RADS 3. Penelitian di Yancheng Third People’s Hospital bertujuan meningkatkan akurasi diagnosis, mengingat hanya sekitar 36% lesi ini terdeteksi sebagai ganas, yang sering mengarah pada biopsi yang tidak perlu.
Kepentingan penelitian ini terletak pada penilaian faktor-faktor terkait volume prostat, khususnya ukuran PSAD terhadap metrik zona transisi (TZ). Variabel yang dievaluasi termasuk TZPSAD dan rasio TZ (volume zona transisi dibandingkan dengan seluruh kelenjar prostat), dengan tujuan mengidentifikasi csPCa pada lesi PI-RADS 3.
Data diperoleh selama lima tahun (September 2018 – Agustus 2023) dari 154 pasien yang menjalani pencitraan resonansi magnetik multiparametrik (mpMRI) dan biopsi berbasis fusi. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi TZPSAD, rasio TZ, dan usia memberikan area di bawah kurva karakteristik operasi penerima (AUC) tertinggi 0.838, menandakan performa diagnostik yang lebih baik.
“TZPSAD dan rasio TZ ditemukan sebagai prediktor independen untuk membedakan csPCa pada lesi TZ yang dikategorikan sebagai PI-RADS 3,” lapor penulis studi. Ini menunjukkan pentingnya variabel tersebut dalam mengurangi prosedur yang tidak perlu dan meningkatkan manajemen pasien.
Analisis perbandingan menunjukkan bahwa PSAD kurang efektif dibandingkan TZPSAD dan rasio TZ dalam memprediksi csPCa, yang menegaskan kebutuhan untuk mengintegrasikan ukuran volumetrik dalam proses diagnosis. Temuan ini dapat mendorong inovasi dalam teknik diagnosis kanker prostat dan dapat mengarah pada pedoman klinis yang lebih tepat, mengurangi beban layanan kesehatan yang diakibatkan oleh biopsi yang tidak perlu.
Penelitian mendatang disarankan untuk melibatkan studi multicenter yang lebih besar untuk memvalidasi hasil ini dan menentukan ambang batas yang lebih jelas untuk ukuran TZ.
Kanker prostat merupakan kanker kedua setelah kanker paru-paru yang paling umum dan memiliki tingkat kematian yang signifikan di antara pria di seluruh dunia, dengan sekitar 1,2 juta kasus baru setiap tahunnya. Diagnosa kanker prostat yang signifikan secara klinis (csPCa) seringkali menemui kesulitan terutama untuk lesi yang dikategorikan dengan skor PI-RADS 3, yang menunjukkan temuan yang tidak definitif. Studi terdahulu menunjukkan bahwa hanya 36% dari lesi ini yang ditemukan ganas, sering mengakibatkan prosedur biopsi yang tidak diperlukan.
Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan TZPSAD dan rasio TZ dapat secara signifikan meningkatkan deteksi kanker prostat yang klinis signifikan pada lesi PI-RADS 3, dibandingkan dengan penggunaan PSAD secara tradisional. Hasil yang diperoleh menggambarkan potensi untuk mengurangi biopsi yang tidak perlu dan meningkatkan hasil klinis bagi pasien. Penelitian lebih lanjut dianjurkan untuk mengkonfirmasi temuan ini di lebih banyak pusat.
Sumber Asli: evrimagaci.org